Pencarian Informasi Berita Dokumen Perencanaan Dokumen Hukum Data Statistik Infografis


Hasil Pencarian RPJMN


    Bappenas Bahas Prioritas Pembangunan Bersama Prof. Emil Salim untuk RPJMN 2025-2029

    Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy bertemu dengan Prof. Emil Salim untuk mendiskusikan Prioritas Pembangunan Nasional pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, Senin (25/11). Prof. Emil Salim menyampaikan catatan dan rekomendasi strategis untuk mendukung pencapaian Visi Indonesia Emas 2045, terutama dalam menghadapi tantangan revolusi industri masa depan.

    Prof. Emil menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang berfokus pada Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM). “Indonesia perlu meningkatkan kualitas pendidikan hingga mencapai peringkat tinggi dalam penilaian internasional menjelang 2045,” ungkap Prof. Emil. Selain itu, beliau menyarankan prioritas pembangunan mencakup jaringan listrik dan telekomunikasi, serta pengembangan transportasi perintis di Indonesia Timur, seperti NTT, Maluku, Papua, dan wilayah kepulauan lainnya. Prof. Emil juga menekankan pentingnya peran masyarakat desa dan UMKM dalam pembangunan, serta perlunya sarana penyelamatan pulau  akibat kenaikan muka laut yang dipicu oleh perubahan iklim.

    Menteri Rachmat Pambudy mengapresiasi masukan Prof. Emil. “Hanya karena Prof. Emil, kita punya kekuatan di bidang lingkungan hidup. Kita adalah negara dunia ketiga pertama yang memiliki Kementerian Lingkungan Hidup, dan Prof. Emil adalah menteri lingkungan hidup pertama,” ungkap Menteri Rachmat. Menteri Rachmat menambahkan semua masukan Prof. Emil akan menjadi pijakan penting bagi Kementerian PPN/Bappenas. “Catatan yang dibuat Pak Emil harus kita dengarkan semuanya. Ini adalah beban yang akan kita pikul bersama untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Masukan ini menjadi tonggak sejarah untuk mengawal pencapaian tersebut,” tegasnya. Dengan arahan ini, Kementerian PPN/Bappenas optimistis mampu menyusun strategi pembangunan yang menjawab tantangan masa depan sekaligus menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.

    Selengkapnya
    Bappenas Gelar Rapim Bahas Rancangan PSN dalam RPJMN 2025-2029

    Kementerian PPN/Bappenas menggelar Rapat Pimpinan membahas Rancangan Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Agenda ini juga fokus mendiskusikan isu regulasi, kelembagaan, serta sinkronisasi pembangunan nasional untuk lima tahun ke depan. Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menekankan pentingnya perencanaan yang matang mengatasi berbagai tantangan pembangunan yang dihadapi Indonesia. “Sebagai institusi perencana pembangunan, tugas utama Bappenas adalah merancang strategi agar Indonesia bebas dari kemiskinan, membuka peluang kerja, dan memastikan tidak ada lagi rakyat kelaparan. Trilogi pembangunan—pertumbuhan, pemerataan, dan stabilitas—harus menjadi panduan kita,” ungkap Menteri Rachmat Pambudy, Rabu (20/11).

    Menteri Rachmat Pambudy juga menggarisbawahi bahwa angka kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran bukan sekadar data statistik, melainkan tantangan nyata yang membutuhkan langkah konkret. “Saat ini, 180 juta orang berada di bawah angka kecukupan gizi, sepertiga anak-anak menderita stunting, dan 50 ribu bayi lahir cacat setiap tahun. Ini adalah tanggung jawab besar yang harus kita mulai atasi, sekecil apapun langkah yang bisa kita ambil,” tambahnya.

    Kementerian PPN/Bappenas harus menyusun perencanaan pembangunan berdasarkan pada kriteria yang jelas, termasuk 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) sebagai standar global. Menteri Rachmat Pambudy juga menyoroti pentingnya mengembangkan National Development Index yang sesuai dengan visi Indonesia merdeka, UUD 1945, serta tugas pokok Kementerian PPN/Bappenas. “Semua upaya ini harus bermuara pada Indonesia yang lebih adil dan sejahtera,” tutup Menteri Rachmat Pambudy.

    Selengkapnya
    Kementerian PPN/Bappenas Bahas Strategi Program Prioritas Nasional dalam RPJMN 2025-2029

    Kementerian PPN/Bappenas menggelar Rapat Pimpinan membahas strategi pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dengan fokus pada pentingnya efektivitas pemanfaatan anggaran dan pengendalian berbasis manajemen risiko untuk mencapai target pembangunan nasional, Kamis (8/11). Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menyampaikan penggunaan teknologi di pemerintahan semakin penting untuk mendukung transparansi dan efisiensi. “Ketika saya diminta mendalami lebih lanjut institusi Kementerian PPN/Bappenas ini, saya mencoba mempelajari berbagai hal yang telah terjadi, sebagai lembaga perencanaan kita harus menyiapkan proyek strategis nasional pemerintah dengan mempertimbangkan semua faktor untuk memastikan bahwa hasilnya dapat diterima oleh dan bermanfaat untuk masyarakat,” ungkap Menteri Rachmat Pambudy.

    Perencanaan anggaran dalam RPJMN 2025-2029 fokus pada 8 Program Hasil Terbaik Cepat, 17 Program Prioritas, serta kunci-kunci pokok dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Selain itu, sumber pendanaan di luar APBN melalui creative financing akan dimaksimalkan untuk mendukung keberlanjutan program. Deputi Bidang Pemantauan Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Erwin Dimas menjelaskan tiga persoalan penting yang menjadi inti dari setiap program prioritas nasional dalam RPJMN 2025-2029. “Terdapat tiga isu utama yang perlu menjadi fokus dalam pembangunan ke depan, yaitu pengentasan kemiskinan, pengembangan SDM berkualitas, dan peningkatan sektor pertanian. Fokus ini digambarkan sebagai “Trisula” yang menjadi landasan utama berbagai program pengembangan prioritas nasional. Secara keseluruhan, tujuan akhir program prioritas nasional adalah mendukung pembangunan berkelanjutan dan merata di seluruh daerah, dengan mengintegrasikan kebijakan pusat dan daerah secara lebih efektif,” ungkap Deputi Erwin.

    Menteri Rachmat Pambudy berharap dengan rapat pembahasan perencanaan  ini, seluruh program prioritas dalam RPJMN 2025-2029 dapat berjalan secara efektif dan memberikan dampak nyata bagi pembangunan nasional, selaras dengan visi pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan. “Saya berharap Kementerian PPN/Bappenas dapat  mempersiapkan diri dengan baik dan maksimal. Poin-poin hari ini akan menjadi materi penting untuk disampaikan kepada DPR RI, saya harap kita semua berkomitmen untuk menghasilkan perencanaan terbaik sebab, perencanaan adalah langkah awal pelaksanaan program yang penting,” pungkas Menteri Rachmat Pambudy.

    Selengkapnya
    Presiden Prabowo Sampaikan Arah 5 Tahun Mendatang dalam Musrenbangnas RPJMN 2025

    Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan arah pembangunan lima tahun ke depan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (Musrenbangnas RPJMN) 2025-2029 yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas, Senin (30/12). Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045, RPJMN 2025-2029 memulai perjalanan mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Negara kita memerlukan perencanaan yang matang untuk mencapai tujuan nasional yang ditetapkan dalam pembukaan UUD 1945,” ujar Presiden Prabowo kepada jajaran menteri dan kepala daerah di Gedung Bappenas, Jakarta.

    Prioritas nasional dalam RPJMN 2025-2029 merupakan penjabaran Asta Cita, misi Presiden. Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan, rencana pembangunan ke depan akan membidik tiga sasaran utama pembangunan, yakni penurunan tingkat kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, serta pencapaian pertumbuhan. “RPJMN menekankan pada percepatan penurunan kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pencapaian pertumbuhan yang tinggi, adil dan berkelanjutan,” tutur Menteri Rachmat.

    Sasaran utama pembangunan dalam RPJMN 2025-2029 meliputi penurunan tingkat kemiskinan menjadi 4,5-5 persen pada 2029 dan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada 2026, peningkatan Indeks Modal Manusia 0,59 pada 2029, serta pertumbuhan ekonomi menuju delapan persen. Sasaran tersebut dicapai melalui pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, mencakup 17 program prioritas Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dan 8 Program Hasil Terbaik Cepat. “Program ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah sehingga menopang pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” jelas Menteri Rachmat Pambudy.

    Kolaborasi dan sinergi penting untuk mewujudkan RPJMN 2025-2029, melalui penyelarasan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Provinsi/Kabupaten/Kota, juga wajib selaras dengan RPJMN 2025-2029. “Kami mengharapkan dukungan dari para Menteri Koordinator, Menteri Dalam Negeri, seluruh menteri, dan kepala lembaga agar program-program prioritas dalam RPJMN ini dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya,” pungkas Menteri Rachmat.

    Selengkapnya