Turunkan Ketimpangan dan Kemiskinan, Menteri Bambang Dorong Jawa Timur Manfaatkan Potensi Pariwisata

JAWA TIMUR – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan pertumbuhan  perekonomian saat ini tidak banyak bergerak, masih di seputar angka 5,07 persen, dan salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah konsumsi rumah tangga, serta beberapa PR pembangunan, terutama masalah ketimpangan dan kemiskinan. Hal ini disampaikan beliau pada saat membuka Musrenbangprov Jawa Timur di Grand City Mall & Convex Surabaya, pada Rabu (18/4).

Menteri Bambang berharap para pimpinan di Jawa Timur dapat menurunkan angka ketimpangan dan kemiskinan, baik di perkotaan maupun pedesaan. Salah satu tren yang dapat dimanfaatkan oleh Jawa Timur adalah di sektor pariwisata. Hal ini terbukti dengan meningkatnya wisatawan domestik dibandingkan dengan wisatawan luar negeri. Di Jawa Timur terdapat banyak daerah yang memiliki potensi wisata, seperti Banyuwangi, Lamongan, dan Malang. “Hal ini dikarenakan adanya pergerakan kelas menengah, dimana kelas ini mulai mengalihkan konsumsi rumah tangganya dari konsumsi barang menjadi konsumsi jasa, contohnya kebutuhan untuk berlibur. Jika dimanfaatkan dengan baik sektor ini sangat berpeluang untuk menggerakan ekonomi lokal,” ujar Menteri Bambang.

Lebih lanjut Menteri Bambang menambahkan Jawa Timur merupakan wilayah terbesar kedua yang memiliki share ekonomi terhadap Pulau Jawa dengan presentase 25,13 persen dan nasional dengan presentase 14,47 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Timur lebih rendah dibandingkan TPT nasional dan mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. Namun, untuk angka kemiskinan di Jawa Timur lebih tinggi dibandingkan nasional, sedangkan untuk Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Timur masih lebih rendah dibanding nasional.

Sebagai penutup Menteri bambang berpesan pentingnya sinergi antara semua tingkat pemerintahan. Untuk itu dalam pembahasan dengan masing-masing kabupaten/kota perlu diperhatikan dua hal. Pertama, pendetailan perencanaan yang lebih fokus dan terintegrasi dengan kegiatan prioritas nasional. Kedua, perkuatan integrasi pendanaan, baik antara APBN dan APBD. “Saya mengapresiasi capaian Jawa Timur yang pertumbuhan ekonominya melampaui pertumbuhan nasional. Saya harap pelaksanaan Musrenbangprov ini dapat fokus pada pertemuan multisektor dan kewilayahan untuk mendukung sinergi perencanaan antara pusat dan daerah,” tutup beliau.