Sustainable Bussiness: Kunci Keberlanjutan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Berita Utama - Senin, 26 September 2016
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P. S. Brodjonegoro menjadi pembicara pada forum bisnis bertajuk “Sustainable Bussiness in Indonesia” pada Senin (26/9) di Financial Hall, Graha CIMB Niaga.
Dalam acara yang digagas oleh The Financial Club itu, Menteri Bambang memberi paparan bertema “Sustainable Bussiness: A Key for Indonesia’s Sustained Growth”. Ia menjelaskan beberapa hal yaitu kondisi dan prospek makro ekonomi, tantangan, kesempatan serta dukungan pemerintah untuk mempromosikan Sustainable Bussiness di Indonesia.
Kondisi Ekonomi global yang jatuh bangun memberi tekanan kepada perekonomian Indonesia. Menurut Menteri Bambang, Sustainable Bussiness akan memimpin pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global.
Perspektif di dalamnya bukan hanya mementingkan profit dan investasi saja, namun bagaimana bisnis dapat memberikan efek jangka panjang pada keberlanjutan pertumbuhan ekonomi melalui alokasi sumber daya secara efisien, serta memikirkan dampak terhadap lingkungan dan manfaat bagi generasi di masa mendatang.
“Pemerintah tidak akan bergerak sendiri dalam pertumbuhan ekonomi, tetapi membutuhkan peran dari semua stakeholder, termasuk para pelaku bisnis. Nilai lebih dari Sustainable Bussiness adalah efek jangka panjangnya,” ujar Menteri Bambang.
Kesempatan bertumbuhnya Sustainable Bussiness di Indonesia tak lepas dari beberapa kondisi berikut: (1) Kondisi makro ekonomi Indonesia memiliki daya lenting yang kuat; (2) Inflasi sejauh ini masih dalam tataran rendah dan stabil; (3) Indeks Indonesia’s Global Competitiveness terus meningkat; (4) Indonesia masih menjadi destinasi investasi yang memberi harapan positif bagi investor asing; dan (5) kredit investasi dan kredit modal kerja terus bertumbuh.
Menteri Bambang pun menyebutkan dukungan pemerintah terhadap terwujudnya Sustainable Bussiness dengan dikeluarkannya paket-paket kebijakan ekonomi saat ini, misalnya simplifikasi prosedur untuk memperoleh ijin usaha, menurunkan tingkat suku bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR), memperluas jangkauan penerima KUR, insentif pajak untuk industri padat karya dan sebagainya.
Selain Menteri Bambang, hadir pula sebagai pembicara Shinta W. Kamdani, Deputy Chairman Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Edgard Ekaputra, Executive Director Ernst & Young Indonesia. Diskusi dipandu oleh moderator Shanti L. Poeposoetjipto, Chairman of PT. Samudera Indonesia, Tbk.