Srilanka Mencari Best Practices Ke Indonesia
Berita Kerjasama - Jumat, 26 Februari 2016
JAKARTA – Pada Jumat (26/2), Kementerian PPN/Bappenas menerima kunjungan delegasi 34 pejabat Department of Local Government of the Socialist Republic of Sri Lanka, antara lain terdiri dari Mr. Saman Dharsana Pandikorala sebagai pimpinan delegasi, Mr. Chandai Weragoda sebagai Management Assistant, dan Mr. Hemalavige Asanga Prageeth sebagai Revenue Inspector. Pada pertemuan yang diselenggarakan di Ruang Rapat SS 1-2 ini, Kementerian PPN/Bappenas diwakili Direktur Pengembangan Wilayah Oktorialdi.
Menurut Mr. Saman Dharsana Pandikorala, kunjungan ini merupakan suatu Overseas Study Tour untuk mengetahui pengalaman Indonesia dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan, khususnya menyangkut hubungan kerja sama antara pusat dan daerah. Beliau berharap dapat memetik best practices yang dapat direplikasi di negaranya.
Dalam kesempatan tersebut, Oktorialdi memaparkan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang menyangkut kerangka waktu perencanaan jangka panjang, menengah dan tahunan di tingkat nasional maupun daerah. Juga dijelaskan strategi pembangunan terkait tiga dimensi, yaitu dimensi pembangunan manusia, dimensi pembangunan sektor utama, dan dimensi pengurangan kesenjangan antarkelompok pendapatan dan antarwilayah.
Dalam kaitannya dengan dimensi pengurangan kesenjangan antarwilayah, Oktorialdi menyebutkan bahwa kontribusi pertumbuhan ekonomi wilayah Indonesia Bagian Barat yang selama ini cukup dominan dapat diimbangi dengan ditingkatkannya sumbangan (share) pertumbuhan ekonomi wilayah Indonesia Bagian Timur, tanpa mengurangi momentum pertumbuhan yang telah dicapai baik di wilayah Jawa maupun Sumatera.
Pada sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan yang diajukan oleh para anggota delegasi antara lain tentang bagaimana sistem pemilihan umum dan pemilihan daerah dilaksanakan, bagaimana pengaruhnya terhadap mekanisme perencanaan pembangunan nasional dan daerah. Kemudian menanyakan tentang bagaimana pembangunan moda transportasi laut karena paparan yang disampaikan menjelaskan pembangunan infrastruktur yang dominan adalah untuk jalan dan kereta api. Diskusi interaktif pun berjalan lancar, dan kedua belah pihak berharap dapat memetik manfaat positif dari pertemuan tersebut.*