Sharing Economy Ciptakan Lapangan Kerja Baru

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menjadi pembicara dalam acara Beyond Wealth Seminar yang digagas Bank Mandiri di Ritz Carlton Jakarta, pada Selasa (26/9). Dalam paparannya, Menteri Bambang mengatakan bahwa saat ini moda transportasi online, seperti uber, gojek, atau Grab sudah tidak asing lagi pada gawai kita. Moda transportasi online tersebut merupakan contoh penerapan sharing economy yang saat ini menjadi tren ekonomi masa depan.

Selanjutnya, beliau menambahkan bahwa sharing economy tidak hanya meningkatkan pendapatan bagi pemilik usaha namun yang paling penting adalah membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru. “Kelebihan sharing economy adalah menciptakan lapangan kerja,” ujar Menteri Bambang.

Sebagai perusahaan asli Indonesia yang berkonsep pada teknologi, Gojek menjadi contoh nyata penerapan sharing economy. Menurut Menteri Bambang, ada tiga hal yang membuat perusahaan besutan Nadiem Makarim ini membantu pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja. Pertama Gojek mampu merubah pekerja informal (ojek) menjadi pekerja formal. Pekerja formal dicirikan oleh kejelasan status pekerjanya serta pendapatan yang pasti. Kedua, dengan adanya kejelasan pekerjaan maka pekerja akan merasa terlindungi baik dirinya mapun konsumennya jika terjadi kecelakaan. Ketiga kontribusi dari usahanya akan menjadi tambahan bagi peningkatan perkenomian negara.

Tantangan pemerintah untuk menumbuh kembangkan usaha sharing economy adalah menciptakan aturan yang mendukungnya, namun tidak mematikan ekonomi konvensional. “Kita harus bisa menjadi pembuat regulasi yang cerdas (being a smart regulator), misalnya saja seperti di Amerika, taksi Yellow Cab saat ini tetap eksis meskipun di sana terdapat transportasi online, seperti Uber. Ini membuktikan bahwa teknologi masa depan juga mendukung tumbuhnya konsep sharing economy,” papar Menteri Bambang.

Selain itu, Menteri Bambang juga mengatakan bahwa pemerintah optimis ekonomi Indonesia akan tumbuh positif di kuartal III tahun ini, hal ini dikarenakan adanya peningkatan konsumsi rumah tangga dan konsumsi pemerintah juga peningkatan investasi dan ekspor yang lebih baik. “Pertumbuhan ekonomi di kuartal III diperkirakan lebih tinggi dibandingkan kuartal II, yaitu sekitar 5.1 persen,” tutur Menteri Bambang.