Pengetahuan dan Kearifan Lokal Diharapkan Jadi Basis Kebijakan
Berita Kerjasama - Selasa, 12 April 2016
JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menyebutkan bahwa local knowledge (pengetahuan lokal) dan local wisdom (kearifan lokal) Indonesia harus lebih digali dan dijadikan basis kebijakan pada acara Konferensi Pengetahuan Lokal pada Selasa (12/04) di Auditorium Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Konferensi yang berlangsung selama dua hari ini bertema “Local Knowledge to Policy: Whose Evidence Matters”. Tujuannya membangun wacana tentang pentingnya pengakuan dan penghormatan terhadap peran pengetahuan dan kearifan lokal dalam pengembangan sektor pengetahuan di Indonesia, sebagai basis untuk pembuatan kebijakan yang berkelanjutan.
Dalam acara yang digagas Pemerintah Australia melalui program Knowledge Sector Initiative (KSI) bekerjasama dengan Bappenas dan LIPI ini, Menteri Sofyan mengemukakan komitmen Bappenas mendukung pembangunan sektor pengetahuan termasuk di dalamnya pengetahuan lokal. Sebab, untuk menjawab tantangan pembangunan saat ini, pengetahuan yang dibutuhkan juga harus mengakar pada lokalitas dan praktek komunitas.
”Diskusi tentang local wisdom dan local knowledge yang seharusnya diadopsi ke dalam policy (kebijakan) ini sangat penting. Banyak sekali local wisdom kita yang apabila diadopsi ke dalam kebijakan hasilnya akan lebih baik. Masalah selama ini adanya kecenderungan membuat aturan one size fits all yang menyebabkan terjadi distorsi luar biasa,” jelas Menteri Sofyan.
Oleh karena itu, menurutnya aturan-aturan dan kebijakan yang bersifat one size fits all harus dikurangi. Kemudian saat ini perlu diupayakan pembuatan aturan yang bersifat nasional dan bersifat lokal. Jadi perlu dibuat aturan yang berlaku dalam konteks yang lebih kecil sesuai dengan pengetahuan dan kearifan lokal setempat.
”Mulai sekarang kita pikirkan mengupayakan kebijakan yang bersifat nasional dan bersifat lokal atau kontekstual. Kebijakan bersifat lokal ini berdasarkan pada local knowledge dan local wisdom. Jadi ada aspek diversity (keberagaman) selain unity (kesatuan). Yang terjadi selama ini lebih menekankan aspek unity, maka perlu menekankan aspek diversity-nya juga,” tegas Menteri Sofyan.
Menurut pernyataan Team Leader dari KSI Robin Bush, Konferensi Pengetahuan Lokal ini akan mengeksplorasi pengetahuan lokal sebagai bagian penting dari ilmu pengetahuan di Indonesia dan bagaimana pengetahuan lokal dapat memengaruhi kebijakan melalui sepuluh studi kasus yang didukung oleh KSI. Menteri Sofyan pun berharap rekomendasi-rekomendasi dari konferensi tersebut dapat diadopsi di Bappenas dan menjadi bahan kajian untuk diterapkan. Dengan begitu pembangunan di Indonesia akan lebih mencapai sasaran.