Pemanfaatan KSST Bagi Sektor Swasta

JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Lokakarya Pemanfaatan Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) bagi Sektor Swasta pada Selasa (28/6) di Bappenas yang dihadiri oleh Pejabat Eselon 1 dan 2 Kementerian PPN/Bappenas, perwakilan dari Kementerian/lembaga pelaksana kegiatan KSST, berbagai BUMN dan swasta, LSM, universitas dan mitra pembangunan serta anggota Tim Koordinasi Nasional KSST.

Dalam acara yang digagas oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Tim Koordinasi Nasional KSST serta didukung oleh US-Indonesia Partnership for SSTC ini Menteri PPN/Kepala Bappenas diwakili oleh Deputi Bidang Politik, Humum dan Pertahanan Keamanan Rizky Ferianto yang menyampaikan sambutan mengenai perlunya pengembangan model insentif bagi Kementerian/Lembaga, swasta dan masyarakat sipil yang terlibat KSST sesuai yang diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019.

Kemudian menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dengan dunia usaha dan sektor swasta dalam KSST yang diharapkan dapat memberikan daya ungkit bagi peningkatan dan kepemimpinan Indonesia dalam berbagai forum global. Di sisi lain dapat memberikan dampak secara ekonomi melalui peningkatan investasi dan perdagangan di antara negara-negara berkembang.

“Lokarkaya hari merupakan upaya menyamakan langkah supaya memiliki kesamaan tujuan, serta manfaat yang dapat diberikan oleh KSST untuk dunia usaha dan sektor swasta yang pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi pembangunan di Indonesia,” tutur Rizky Ferianto.

Selain itu negara-negara berkembang dipandang akan menjadi motor penggerak pengembangan ekonomi dunia dan kondisi tersebut akan jadi peluang besar bagi Indonesia jika disikapi dengan tepat. Maka sinergi antara dunia usaha dengan KSST dapat meningkatkan pembangunan ekonomi di Indonesia, antara lain dengan membuka pintu-pintu pemasaran produk-produk Indonesia di negara-negara berkembang lainnya.

“Ke depan, diharapkan jalinan people to people atau company to company antara Indonesia dengan negara berkembang lainnya di Asia Afrika spesifik seiring waktu semakin meningkat. Sinergi dapat tercapai apabila terdapat kesamaan tujuan dan kepentingan antara pemerintah dengan pihak swasta dalam berbagai program dan kegiatan KSST,” jelas Rizky.

Oleh karena itu tujuan lokakarya ini untuk menguatkan sinergi juga mencari masukan bagi perumusan kebijakan mengenai model dan bentuk kemitraan antara Pemerintah Indonesia dan pihak swasta dalam berbagai program dan kegiatan KSST Indonesia. Juga ingin mengidentifikasi bagaimana program KSST dapat memberikan manfaat bagi sektor swasta dalam meningkatkan perdagangan dan investasi di negara-negara berkembang.

Adapun sejak 2010 pelaksanaan KSST Indonesia dikoordinasikan oleh tim koordinasi nasional pengembangan KSST (Tim Kornas KSST) yang terdiri dari 4 (empat) Kementerian yaitu Bappenas, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Sekretariat Negara dan Kementerian Keuangan. KSST menjadi salah satu agenda dalam Nawacita dan telah dicantumkan sebagai salah satu prioritas pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Salah satu contoh kegiatan KSST yang berhasil disinergikan dengan pencapaian kepentingan nasional adalah kerjasama bidang Inseminasi Buatan Bidang Ternak dengan negara Kyrgystan, yaitu Indonesia telah mengengkspor sperma beku (Frozen Cement).