Modal Sosial Untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P. S. Brodjonegoro menyampaikan pemerintah saat ini berkomitmen untuk membangun modal sosial dengan sungguh-sungguh saat menghadiri Konsultasi Regional (Konreg) PDRB Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Tahun 2016 pada rabu (10/8) di Surabaya.

Modal sosial adalah modal dasar yang dibutuhkan agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh secara berkelanjutan. Modal tersebut dibangun melalui tiga unsur yaitu kepercayaan (trust), jejaring (networking) dan norma (norm). Salah satu contoh peran penting modal sosial dalam masyarakat yaitu untuk menghindari kegagalan di pasar keuangan dan pasar barang.

“Pemerintah saat ini berkomitmen untuk membangun modal sosial antara lain melalui revolusi mental, meneguhkan restorasi sosial dan inklusi keuangan atau akses yang lebih baik terhadap jasa keuangan,” tutur Menteri Bambang.

Dalam dokumen RPJMN 2015-2019 ditegaskan bahwa pembangunan ekonomi di sepanjang periode tersebut ditujukan untuk mampu menciptakan peningkatan kesejahteraan rakyat. Salah satunya didukung oleh terlaksananya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

“Pertumbuhan ekonomi yang inklusif merupakan syarat penting agar ekonomi dapat tumbuh secara berkelanjutan dan lebih tahan terhadap goncangan yang datang dari dalam dan luar. Daya tahan ekonomi perlu dibangun agar transmisi negatif dari gejolak pasar dunia ke dalam perekonomian Indonesia dapat diminimalkan,” jelas Menteri Bambang.

Menteri Bambang juga menyinggung keuangan syariah dapat mendukung inklusi keuangan serta memperkuat modal sosial yang penting dalam pemberdayaan individu dan komunitas, mempromosikan budaya wiraswasta dan berinvestasi dalam ekonomi riil dan berkelanjutan sehingga memiliki manfaat luas bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia.

Peran pembangunan ekonomi inklusif pun dapat membentuk ketahanan dan kekuatan ekonomi domestik yang diharapkan akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di akhir sambutannya Menteri Bambang mengapresiasi proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Umbulan yang telah berhasil direalisasikan serta wilayah Jabalnusra yang telah membangun sistem informasi data berupa situs  jabalnusra.bps.co.id yang dapat dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan di daerah.

“Dalam acara Konreg BPS ini, penting untuk digarisbawahi tentang pentingnya kerjasama yang baik antara instansi penyedia data dengan perumus kebijakan. Data sharing antara pemangku kepentingan dan kemudahan dalam mengakses data perlu kita kembangkan dan budayakan,” tegas Menteri Bambang.

Adapun forum Konreg PDRB Jabalnusra 2016 yang bertema “Mengoptimalkan Modal Sosial untuk Mendukung Tercapainya Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif” ini dibuka Kepala Badan Pusat Statistik RI Suryamin yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Menteri Bambang.