Menteri Sofyan: Total Loss Project Tak Boleh Terjadi Lagi

Dalam rangka Persiapan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017, Kementerian PPN/Bappenas menyelenggarakan Rapat Kerja (Raker) di Bandung, sepanjang 17-19 Desember 2015.

Dalam rapat yang dihadiri para Pejabat Eselon I/II/III, Widyaiswara Utama, serta Pejabat Fungsional Perencana Utama dan Madya ini, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil berharap kualitas perencanaan dapat ditingkatkan. Pasalnya, perencanaan yang baik dapat memberikan kontribusi sebesar 80 persen terhadap keberhasilan outcome.

Total loss project tidak boleh lagi terjadi. Bappenas akan memperkenalkan pendekatan holistik-integratif. Pendekatan sektoral harus kita tinggalkan,” ujar Menteri Sofyan.

Beliau menambahkan, Bappenas yang baik akan menghasilkan kualitas pembangunan yang baik. “Untuk itu, seluruh resources yang ada harus kita manfaatkan secara optimal,” ujarnya.

Terkait program baru, Menteri Sofyan mengingatkan agar Bappenas melihat secara lebih detail, berpikir out-of-the-box, dapat mendefenisikan manfaat, hasil yang diharapkan serta parameternya.  “Nama-nama program yang selama ini berlindung di balik smoke screen dilarang.  Presiden sudah memberikan arahan untuk memperjelas kata-kata di dalam program agar dapat mencapai sasaran,” ujar Menteri Sofyan. Selain itu, ia mengarahkan agar proyek baru juga harus diuji coba dahulu sebelum digelar dalam skala yang lebih besar.

Terkait anggaran, Menteri Sofyan menyebut banyak yang dapat perbaiki. “Saat ini UU Keuangan Negara sangat tidak fleksibel. Padahal yang penting dari koreksi World Bankadalah akuntabilitas,” ujarnya. 

Menteri Sofyan menyebut Bappenas perlu menentukan mana yang harus dikerjakan secara fleksibel dan rigid. Apalagi, ujarnya, tidak semua hal harus dikerjakan oleh Pemerintah, karena dapat bekerja sama dengan pihak swasta.

“Kita akan dorong lebih banyak koordinasi dengan swasta. Kita akan buat sistem budget yang lebih fleksibel,” tutur beliau.