Menteri Sofyan: Pemerintah Giat Pacu Iklim Investasi
Berita Kerjasama - Senin, 11 April 2016
JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengungkapkan bahwa Pemerintah Republik Indonesia kini sangat serius menciptakan iklim investasi yang lebih baik saat menerima kunjungan Menteri Muda Perancis Urusan Perdagangan Luar Negeri, Promosi Pariwisata dan Warga Perancis di Luar Negeri Matthias Fekl ke Bappenas pada Kamis (07/04).
Selain memangkas regulasi, penguatan hubungan kerjasama antarnegara terutama dalam bidang ekonomi dan investasi terus dilakukan. Dalam pertemuan bilateral tersebut, Perancis membidik sejumlah sektor penting untuk kerjasama kedua negara, antara lain transportasi, infrastruktur, adaptasi perubahan iklim (climate change), tata laksana green city, energi serta teknologi informasi dan komunikasi.
”Kunjungan ini dalam rangka memperkuat hubungan antara Indonesia dengan Perancis. Hadir pula delegasi dari sejumlah besar pengusaha yang berminat untuk melakukan investasi di Indonesia. Saya katakan pada mereka mari berinvestasi di Indonesia karena di sini adalah kawasan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Kemudian pemerintah kini sangat serius ingin menjadikan Indonesia sebagai destinasi investasi,” papar Menteri Sofyan.
Sebelumnya Perancis telah bekerjasama dengan Indonesia dalam proyek revitalisasi jaringan Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang sudah memasuki tahap ketiga, Bandung Urban Railway Transport Development dan Electrification Padalarang-Cicalengka Line. Untuk kerjasama ke depannya Menteri Matthias menyatakan kesiapan Pemerintah Perancis mendukung pembangunan di Indonesia. Menteri Sofyan pun menjelaskan lebih lanjut bentuk kerjasamanya berupa pembiayaan dari Pemerintah Perancis dalam bentuk konsesi dan dari lembaga pembiayaan Perancis.
Selanjutnya dalam konferensi pers, Menteri Matthias mengukuhkan angka perdagangan Indonesia-Perancis senilai 4 miliar Euro pada 2015. Beliau mengklaim sebanyak 160 perusahaan asal Perancis di Indonesia telah menciptakan 40.000 lapangan pekerjaan. Melihat keberhasilan ini selanjutnya Perancis ingin bekerjasama dan berinvestasi lebih untuk jangka panjang. Sebab, mereka telah memiliki banyak pengalaman dan kemampuan dalam bidang transportasi berbasis rel dan renewable energy.
”Kami ingin melakukan kerjasama jangka panjang dalam mengembangkan sustainable city, sistem transportasi, infrastruktur hingga sekuritas penerbangan. Selain itu juga masuk ke sektor energi terutama energi terbarukan dan pariwisata. Selama ini kerjasama dengan Indonesia sudah terjalin baik dan kami ingin terus menguatkannya,” jelas Menteri Matthias.
Untuk itu sebagai wujud dukungan Pemerintah Perancis mendorong sejumlah perusahaan agar meningkatkan investasi di Indonesia, Menteri Matthias juga membawa delegasi yang terdiri dari kelompok pelaku bisnis yang ingin melakukan investasi jangka panjang di Indonesia. Di antaranya perusahaan yang bergerak di sektor energi, pengembangan kota, perbankan, telekomunikasi hingga pertahanan.
Adapun upaya Indonesia untuk meningkatkan investasi Perancis terwujud dalam 6 kelompok yaitu: 1) ekonomi dan perdagangan; 2) energi dan pertambangan; 3) pangan; 4) lingkungan hidup; 5) teknologi pertahanan; 6) transportasi serta infrastruktur. Melalui itu, Indonesia-Perancis mengidentifikasi proyek konkret yang dapat dikerjakan bersama sehingga hubungan bilateral kedua negara semakin meningkat.