Menteri Bambang Semangati Mahasiswa Baru Universitas Indonesia

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro hadir dan memberikan kuliah umum pada acara Kegiatan Awal Mahasiswa Baru Universitas Indonesia, Jumat (5/8) di Balairung Universitas Indonesia. Menteri Bambang memaparkan isu-isu terkait desentralisasi, sentralisasi, dan arus global untuk memberi inspirasi kepada para mahasiswa calon pemimpin masa depan.

Menteri Bambang menyebut kondisi global saat ini adalah era globalisasi, kondisi yang terbuka dimana tidak ada lagi yang membuat Indonesia terisolasi dari negara lain. Negara Indonesia sudah lebih dari tujuh puluh tahun merdeka, sehingga banyak sekali yang bisa dipelajari dari masa lalu dan menjadi pelajaran yang berharga bagi masa depan. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak membawa perubahan besar atas pembangunan di Indonesia.

“Pasca krisis 1997/1998, kita menghadapi tiga perubahan besar yang benar-benar mengubah karakter dari Negara Indonesia, yaitu demokratisasi, desentralisasi, serta arus globalisasi. Dan ini praktis membuat sistem politik kita berubah sangat drastis, serta arus globalisasi yang makin deras juga membawa transmisi yang lebih cepat pengaruhnya pada perekonomian bahkan di kehidupan kita,” jelas beliau.

Demokrasi dan desentralisasi merupakan sistem yang tepat untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Tanpa demokrasi, aspirasi masyarakat tidak akan terpenuhi dengan baik. Sedangkan, tanpa desentralisasi hampir tidak mungkin pusat akan mampu membangun daerah sesuai dengan kebutuhannya.

“Bagaimana sikap kita menghadapi arus globalisasi yang semakin deras? Cara yang tepat adalah dengan tidak menutup diri, justru kita harus menghadapinya. Dalam hal ini ada tiga syarat penting agar negara mampu memasuki arus globalisasi, yaitu ketahanan yang kuat di berbagai sendi kehidupan, memanfaatkan berbagai peluang muncul dari arus globalisasi sehingga butuh kecermatan dalam menghadapi berbagai ekses negatif yang melekat pada arus global,” papar Menteri Bambang.

Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam, mampu menjaga pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi tersebut belum cukup untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Kita sedang melakukan perubahan mendasar pada perekonomian yang pada intinya diarahkan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi kita pada komoditas. Sektor industri pengolahan hingga pariwisata terus didorong, serta pembangunan infrastruktur ditingkatkan guna menstimulasi penciptaan nilai tambah ekonomi,” tegasnya.

Pada akhir sambutan, Menteri Bambang berpesan agar Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki kesempatan yang sangat besar untuk menjalani aktivitas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

“Mahasiswa harus mempunyai wawasan lebih luas dan pemahaman lebih mendalam terhadap pembangunan negara kita. Dengan kepekaan kita terhadap pembangunan, pendidikan dan riset yang kita lakukan akan diabdikan bagi kepentingan masyarakat luas. Itulah makna dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus kita emban,” tutur Menteri Bambang.