Menteri Bambang Libatkan BUMN Untuk Merumuskan Strategi Investasi Lima Tahun Ke Depan Demi Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas

JAKARTA – Kementerian PPN/Bappenas menggelar Konsultasi Publik Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis (19/9). Konsultasi Publik dilaksanakan untuk menyelaraskan agenda BUMN dengan rencana pembangunan jangka pendek, jangka menengah lima tahunan, dan jangka panjang. “Konsultasi regional sudah kita lakukan dengan pemerintah daerah dari 34 provinsi yang kita bagi ke dalam enam wilayah. Kemarin, kita juga sudah melakukan konsultasi publik dengan swasta yang diwakili Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Pagi hari ini, kita juga ingin konsultasi, memperoleh masukan, dan berbagi dengan BUMN karena pembangunan ke depan tidak bisa lagi hanya bergantung pada pemerintah saja. Pembiayaan juga tidak mungkin hanya dari APBN. Untuk itu, kita harus mulai memanfaatkan semua potensi pembiayaan lain, ada dari swasta, ada dari BUMN,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam sambutan pembuka.

Menteri Bambang mengajak BUMN untuk merumuskan strategi investasi lima tahun ke depan dengan tujuan akhir pertumbuhan ekonomi berkualitas dan berkelanjutan. Peningkatan investasi akan sekaligus menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. “BUMN berperan untuk melancarkan investasi, pasalnya investasi yang masuk ke Indonesia juga masih terfokus pada investasi yang menyasar pada pasar dalam negeri yang besar. Kondisi ini berkaitan dengan adanya pembatasan terhadap investasi asing langsung yang mencegah terbentuknya bisnis di Indonesia yang dapat menarik teknologi dan mendorong ekspor. Pembatasan ini mengakibatkan hilangnya delapan persen investasi berorientasi ekspor yang masuk ke Indonesia, juga berdampak pada rendahnya upah tenaga kerja Indonesia sebesar lima belas persen dari seharusnya,” ujar Menteri Bambang.

Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN Hambra Samal menyatakan kesiapan BUMN berupaya semaksimal mungkin dalam memberikan pengabdian terbaik dengan program pembangunan infrastruktur untuk negeri, keadilan sosial ekonomi kerakyatan, hingga menjadikan BUMN semakin kuat dan lincah sehingga mampu bersaing secara global. “BUMN dituntut menjadi satu kesatuan dalam bingkai One Nation, One Vision, One Family to Excellence. BUMN bersama-sama saling bersinergi untuk menjadi unggul dan hadir di tengah-tengah masyarakat. Tugas BUMN tidak hanya mendapatkan keuntungan, tapi juga memberikan multiplier effect yang dapat berkontribusi dan berperan aktif agar memacu pembangunan dapat segera diselesaikan dan mampu memberikan manfaat bagi bangsa dan negara,” ujar Deputi Hambra.

Seluruh BUMN di Indonesia, di bawah koordinasi Kementerian BUMN kini berkembang pesat. Total aset mencapai lebih dari Rp 8.000 triliun. Di 2018, laba Kementerian BUMN mencapai lebih dari Rp 200 triliun. Dengan menggagas visi untuk negeri, BUMN diharapkan mampu mendukung upaya pembangunan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perekonomian bangsa dan kesejahteraan masyarakat. “Kami selalu melihat BUMN sebagai salah satu tulang punggung pelaksanaan pembangunan Indonesia, tidak hanya melihat dari sisi korporasinya saja, tapi juga menjadi agent of development. Kami berharap BUMN melihat semua peluang dari semua proses pembangunan Indonesia, tidak harus di bidang konvensional saja, tetapi di bidang-bidang inovatif untuk pembangunan kita,” tegas Menteri Bambang.