Menteri Bambang Brodjonegoro Apresiasi Kinerja BNPT Menanggulangi Terorisme

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan apresiasi kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dari banyak pihak, baik di dalam maupun luar negeri. BNPT telah menjadi lembaga yang memiliki reputasi sangat baik menanggulangi terorisme di Indonesia, terutama dengan menggunakan soft approach dalam penanggulangan terorisme. Di kancah global pemberantasan terorisme, peringkat dan skor Indonesia dalam Global Terrorism Index (GTI) periode 2014-2018 terus membaik. Pada 2018, BNPT telah menangkap 230 orang pelaku tindak pidana terorisme, 62 orang diantaranya direpatriasi, dan 42 orang meninggal dunia. “Di samping itu, yang perlu menjadi perhatian kita bersama selaku pemangku kepentingan adalah kecenderungan peningkatan pelibatan anak dan perempuan dalam aksi terorisme. Hingga 2018, terdapat 147 orang perempuan WNI yang diduga terlibat sebagai Foreign Terrorism Fighter (FTF) di Irak dan Suriah,” tutur Menteri Bambang saat memberikan speech dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kinerja BNPT Tahun Anggaran 2019, Kamis (17/1) di Puri Ratna Grand Sahid Jaya.

Selain upaya pencegahan, penindakan, dan pembinaan yang selama ini sudah berjalan, salah satu pendekatan yang digunakan adalah Integrated Specific Area Development, pembangunan kawasan untuk menyelesaikan masalah khusus dengan pendekatan multisektor yang terintegrasi. Stabilitas politik dan keamanan juga merupakan prasyarat penting dalam pembangunan nasional, terutama saat berada di tahun politik seperti sekarang, yang Pemilu akan dilaksanakan pada 17 April 2019. “Pada pemilu 2019 ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia akan menyelenggarakan Pemilu Presiden bersamaan dengan Pemilu lembaga perwakilan rakyat secara serentak. Stabilitas politik keamanan menjadi salah satu aspek penting dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi karena akan mendorong terbukanya arus investasi yang lebih besar,” ujar Menteri Bambang.

Lebih lanjut, Menteri Bambang mengatakan beberapa upaya meningkatkan stabilitas politik dan keamanan bagi keberlangsungan pembangunan nasional, yaitu: (i) penguatan pendidikan politik, diarahkan untuk memperkuat daya tangkal masyarakat terhadap potensi gangguan politik dan keamanan; (ii) BNPT terus meningkatkan profesionalisme dalam hal penindakan, baik penindakan pada individu teroris maupun terorisme terorganisir; (iii) meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan secara lebih intensif; dan (iv) meningkatkan upaya kerjasama internasional, termasuk dalam upaya mencegah masuknya pengaruh organisasi terorisme internasional di Indonesia. “Saat ini Bappenas sudah memasuki proses awal penyusunan RKP 2020 dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2020-2024. Di 2020, stabilitas politik dan keamanan juga akan mendapatkan perhatian besar, khususnya dalam mengamankan hasil Pemilu 2019. Stabilitas politik dan keamanan pasca pemilu diperlukan agar pemerintah terpilih nantinya dapat mengimplementasikan visi dan misi serta program-programnya secara optimal,” tutup Bambang.