Menteri Bambang Apresiasi Capaian Kinerja Kementerian PANRB

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro memberikan sambutan dalam acara Refleksi Tahun 2017 dan Resolusi Tahun 2018 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), yang diselenggarakan di Ruang Serbaguna Kementerian PANRB, pada Senin (22/1). Selain Menteri Bambang, hadir tiga menteri lain, yaitu Menteri PANRB Asman Abnur, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Kesehatan Nina F. Turut hadir pula Kepala BKN Bima Haria Wibisana, Kepala LAN Adi Suryanto, Kepala BPKP Mardan, Kepala ANRI Mustari Irawan, Wakil Dirut Mandiri, para Komisioner KASN, Ombudsman.

Dalam sambutannya, Menteri Bambang mengapresiasi capaian kinerja Kementerian PANRB. Pertama peningkatan indeks reformasi birokrasi, yaitu indeks RB kementerian/lembaga meningkat. Kedua, penurunan jumlah lembaga non-struktural. Ketiga, peningkatan kualitas SDM aparatur melalui pengadaan CPNS untuk formasi khusus di wilayah perbatasan, terpencil, dan terluar. Keempat, seleksi CPNS umum 2 periode 2017 dengan kuota afirmasi untuk lulusan terbaik, penyandang disabilitas, putra/i Papua dan Papua Barat. Kelima, pembentukan Mal Pelayanan Publik (MPP) sebagai salah satu terobosan dalam program peningkatan kualitas pelayanan publik. “Hal positif yang sudah dicapai Kementerian PANRB selama 2017 tersebut diharapkan menjadi energi baru untuk meningkatkan kinerja di 2018,” ujar Menteri Bambang.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan ekonomi makro yang diarahkan untuk (i) mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, (ii) menjaga stabilitas ekonomi, dan (iii) mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Untuk menerjemahkan arah kebijakan tersebut, pemerintah menetapkan beberapa strategi. Pertama, melalui percepatan pertumbuhan investasi dengan memperbaiki iklim investasi dan usaha, serta menghapuskan hambatan berkembangnya sektor-sektor utama dan prioritas. Kedua, mendorong inklusivitas dan pemerataan melalui perbaikan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar. Harapannya, pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif dapat menurunkan pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan.

Menteri Bambang juga menjelaskan tantangan dan potensi dalam outlook tahun 2018 yaitu: (i) 2018-2019 merupakan tahun politik, dimana netralisasi birokrasi harus tetap dijaga melalui pembinaan integritas dan penegakan disiplin ASN serta pengawasan kode etik dan perilaku; (ii) sinkronisasi perencanaan, penganggaran dan sistem informasi kinerja dengan operasionalisasi KRISNA yang didukung oleh sistem informasi kinerja Kementerian PANRB; dan (iii) menghadapi bonus demografi, dimana 90 juta generasi milenial akan menjadi aset pembangunan. “Upaya pencapaian target tentunya tidak mudah. Terdapat tantangan dan potensi yang perlu dihadapi pemerintah di tahun 2018 yang merupakan tahun politik dan tahun kesempatan untuk mengejar pencapaian target RPJMN 2015-2019. Kedua, terdapat 90 juta generasi milenial yang akan menjadi aset pembangunan. Ketiga, sinkronisasi perencanaan dan penganggaran,” tutur beliau.