Menteri Bambang Ajak Semua Pemangku Kepentingan Bersinergi dan Berkolaborasi Capai SDGs

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan closing remarks dalam acara Seminar dan Peluncuran Buku “Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia”, yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta Jakarta, pada Selasa (17/4). Dalam sambutannya Menteri Bambang menegaskan perlunya sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, seperti LSM, kelompok bisnis, organisasi keagamaan, media, filantropi, dan pendidikan tinggi dalam mencapai target SDGs yang ambisius yang tidak mungkin dicapai sendiri oleh pemerintah.

Menteri Bambang mengatakan sumber pendanaan SDGs untuk pembangunan infrastruktur adalah melalui optimalisasi penerimaan negara, sumber pendanaan non-pemerintah, dan sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat. Skema campuran ini menghimpun dana pemerintah, filantropi, dan swasta agar pencapaian SDGs lebih ringan. “Bentuk skema pendanaan campuran ini menggabungkan dana hibah dengan pinjaman komersial agar beban bunga bisa ditekan. Jika mau mudah, pendanaan SDGs bisa melalui pinjaman komersial, namun bunganya tinggi,” tutur Menteri Bambang.

SDGs memiliki tantangan terbesar, yaitu memastikan pertumbuhan inklusif dan pemerataan untuk kesejahteraan untuk semua. Selain itu, SDGs menawarkan kerangka pelaksanaan yang fokus pada pengurangan kesenjangan dan memastikan tidak ada satu orang pun yang tertinggal (no one left behind). Diperlukan keterlibatan semua pihak dalam pelaksanaan SDGs untuk bersinergi sesuai peran, fungsi, dan kemampuan dari berbagai pihak, salah satunya adalah perguruan tinggi. Pertama, perguruan tinggi dapat memberikan pengetahuan, inovasi, dan solusi untuk SDGs. Kedua, menciptakan pelaksana SDGs saat ini dan yang akan datang. Ketiga, mendemonstrasikan bagaimana mendukung, mengadopsi, dan mengimplementasikan SDGs dalam tata kelola, operasionalisasi, dan budaya. Keempat, mengembangkan kerjasama antar sektor untuk mendukung pencapaian SDGs.

Sebagai penutup Menteri Bambang berharap SDGs tidak dijadikan sebagai beban, namun dapat mempermudah dalam menyusun kebijakan pembangunan. Pencapaian SDGs pada 2030 merupakan pekerjaan rumah bersama. “Perlu adanya sinergi bersama dalam mencapai SDGs di Indonesia karena implementasinya harus bersifat multi-dimensional dan tidak ego-sektoral. Saya berharap peran perguruan tinggi dapat menjadi pusat unggulan, serta fasilitator dan katalisator pelaksanaan SDGs sebagai bagian dari pengabdian masyarakat, dan mendukung secara akademis pengembangan berbagai indikator yang perlu dikembangkan,” tutup menteri Bambang.