Meneropong Pasca Sebulan Asian Games 2018: Efek Pengganda terhadap Output Perekonomian 2015-2019 Tercatat Rp 42,4 Triliun
Berita Utama - Selasa, 16 Oktober 2018
JAKARTA – Pasca sebulan dilaksanakannya Asian Games 2018, Kementerian PPN/Bappenas merampungkan Studi Dampak Ekonomi Asian Games 2018. Studi dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai metode analisis, termasuk survei lapangan dengan responden sebanyak 2630 orang, analisis model Computable General Equilibrium (CGE), analisis dengan menggunakan Big Data yang meliputi analisis pengunjung Asian Games 2018 dengan menggunakan Mobile Positioning Data dan analisis dampak kemacetan dengan menggunakan google map, studi kasus untuk menelaah dampak Asian Games terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta analisis kualitatif lainnya. Pengunjung Asian Games 2018 tercatat berasal dari 45 negara. Sebanyak 45 cabang olahraga dilaksanakan dan diikuti oleh 11.326 atlet, dengan melibatkan 11.567 volunteer dan 6.000 officials, dan diliput oleh 7.000 media. Asian Games 2018 berhasil mengundang kedatangan 1,7 wisatawan domestik dan 78.854 wisatawan mancanegara.
Survei Bappenas dan LPEM FEB UI mencatat pengeluaran pengunjung Asian Games sebagian besar untuk belanja suvenir, hotel, dan makanan minuman dengan total pengeluaran total pengeluaran wisatawan mancanegara sebesar Rp 1,9 triliun dan total pengeluaran wisatawan nusantara sebesar Rp 1,8 triliun. Angka tersebut didapat dari rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara selama 13 hari dan wisatawan nusantara asal luar kota selama 3 hari. Menurut data kolektif yang didapat dari Survei Bappenas & LPEM FEB UI, INASGOC, SIMonAG, Kementerian PUPR, Pemprov & Bappeda DKI Jakarta, Pemprov & Bappeda Sumatera Selatan, dan Mobile Positioning Data (MPD) Telkomsel, dampak ekonomi langsung Asian Games dalam periode 2015-2018 atau sejak persiapan hingga pelaksanaan, adalah 40,6 Triliun rupiah. Dari angka tersebut, Rp 29,1 Triliun berasal dari investasi konstruksi (2015-2018), operasional penyelenggaraan sebesar Rp 7,8 Triliun (2015-2018), dan pengeluaran wisman dan wisnus senilai Rp 3,7 Triliun (2018).
“Adanya Asian Games membuat pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan meningkat sekitar 0,05 persen dari pertumbuhan baseline. Ini memberikan dampak yang cukup membantu pertumbuhan ekonomi nasional. Tahun 2018 saja, ada penciptaan nilai tambah sebesar Rp 8,2 triliun, sedangkan total nilai tambah keuntungan ekonomi riil yang tercipta dalam periode 2015-2019 adalah Rp 22,3 triliun. Dengan demikian, efek pengganda terhadap Output Perekonomian 2015-2019 adalah senilai Rp 42,4 triliun,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro yang disampaikan dalam Forum Merdeka Barat 9 “Meneropong Pasca Sebulan Asian Games 2018” yang dilaksanakan di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (16/10) dan turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi serta Wakil Sekjen INASGOC Dendi T. Danianto.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan apresiasinya terhadap atlet, pelatih, dan seluruh pihak yang telah membantu penyelenggaraan Asian Games 2018. “Sepanjang sejarah Asian Games di Indonesia, kita bisa melihat di Asian Games 2018 yang telah selesai dilaksanakan, bahwa kerja keras atlet dan pelatih dan memberikan dampak yang sangat nyata dengan perolehan prestasi 31 medali emas. Untuk itu, pemerintah mengapresiasi dengan memberikan bonus dan memastikan para atlet dapat berlatih dengan baik. Bagaimana kebutuhan atlet setiap hari, harus disiapkan, gizi mereka, bagaimana memanfaatkan teknologi untuk latihan, juga bagaimana mereka bisa melihat perkembangan calon-calon lawannya, ini semua harus kita anggarkan secara maksimal,” ujar Menpora Imam Nahrawi.
Dalam periode 2015-2018, Asian Games 2018 menciptakan kesempatan kerja bagi 108.780 orang di Jakarta dan Palembang serta meningkatkan upah riil sebesar 0,03 persen. Terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tahun 2018, Asian Games 2018 berkontribusi memberikan peningkatan sebesar 0,23 persen dari pertumbuhan baseline. Efek Pengganda terhadap Output Perekonomian DKI Jakarta 2015-2019 adalah sebesar Rp 28,2 triliun. Terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tahun 2018, Efek Pengganda terhadap Output Perekonomian 2015-2019 sebesar Rp 14,0 triliun. Analisis pengunjung Asian Games dengan Menggunakan Mobile Positioning Data yang dilakukan Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan Telkomsel, BPS, dan Positium, mencatat wisatawan asal Cina, Jepang, dan Korea adalah pengunjung terbanyak. Wisatawan dengan waktu tinggal terlama adalah wisatawan asal India, China, dan Belanda. Secara rata-rata, satu orang wisatawan mancanegara melakukan kunjungan ke venue Asian Games sebanyak 3-4 kali. Satu orang wisatawan domestik hanya melakukan kunjungan 1-2 kali.
Penyelenggaraan Asian Games 2018 juga berpengaruh terhadap kemacetan. Selama penerapan kebijakan ganjil-genap, terjadi penurunan waktu tempuh yang diasosiasikan dengan penurunan kemacetan sebesar 4,7 persen. Selama Asian Games, secara rata- rata terjadi tambahan penurunan waktu tempuh sebanyak 3,8 persen. Hal ini bisa juga dipengaruhi karena rekayasa lalu lintas yang dilakukan kepolisian dan instansi terkait. Pada saat mendekati sejumlah pertandingan final seperti pada cabang bulu tangkis dan basket yang diselenggarakan 24-28 Agustus 2018, kemacetan menjadi lebih besar dibandingkan awal periode maupun menjelang penutupan Asian Games. Secara keseluruhan, selama Asian Games 2018 terjadi penurunan waktu tempuh pada semua venue acara kecuali di area Gelora Bung Karno. Penurunan waktu tempuh terbesar terjadi di venue Pulomas yaitu sebesar 10,5 persen sedangkan di GBK, terjadi peningkatan waktu tempuh hingga 3,1 persen.
Asian Games 2018 juga berpengaruh terhadap UKM, baik yang menjadi official partner, juga yang menjadi non official partner tetapi menjalin bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BSN, serta UKM non official partner tetapi bekerja sama dengan Pemerintah Terbatas. Sebagai contoh, UKM Du’anyam, wirausaha sosial yang memproduksi produk-produk hasil anyaman daun lontar dari Nusa Tenggara Timur yang mayoritas memperkerjakan perempuan dari daerah sekitar Flores Timur khususnya di Pulau Solor, berhasil menghasilkan 16.300 produk dan meraih peningkatan penjualan sebesar 66,7 persen dari penyelenggaraan Asian Games 2018. Untuk memastikan produksi berjalan lancar, Du’anyam menambah 35 karyawan. Di Palembang, Pempek Honey yang menjadi supplier dan melakukan live cooking pada acara pemecahan rekor MURI dalam rangka Asian Games 2018, berhasil menyajikan 18.818 porsi pempek ber-SNI pada 10 Agustus 2018. Asian Games 2018 juga meningkatkan penjualan Pempek Honey sebesar 20 persen. Di Palembang, Pembangunan Light Rail Transit merupakan upaya pemerintah meningkatkan mobilisasi masyarakat dalam rangka perhelatan Asian Games 2018. Tercatat, 197.783 orang menjadi penumpang LRT selama Asian Games 2018.