Luncurkan Green Academy, Bappenas Tegaskan Komitmen Atasi Krisis Lingkungan

Kementerian PPN/Bappenas didukung Kementerian Federal Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Pemerintah Republik Federal Jerman melalui GIZ, UK Foreign, Commonwealth, and Development Office, serta WRI Indonesia, meluncurkan inisiatif pengembangan Green Academy di Bali, Rabu (22/5). Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati menegaskan Green Academy merupakan platform pengembangan kapasitas terintegrasi untuk berbagi pengetahuan terkait kerangka kebijakan pembangunan hijau dalam upaya mencegah krisis lingkungan yang terjadi secara global, dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. “Meningkatnya berbagai persoalan lingkungan di seluruh dunia, seperti 5 dari 10 risiko kerusakan lingkungan akan dialami setiap negara, mulai dari meningkat cuaca ekstrem, perubahan permukaan bumi, polusi, hilangnya keanekaragaman hayati, kelangkaan sumber daya alam, diperparah dengan adanya triple planetary crisis perubahan iklim, peningkatan polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati, semua ini harus kita lewati untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” papar Deputi Vivi.

Inisiatif Green Academy diharapkan dapat membangun ketangguhan seluruh elemen masyarakat untuk memahami dan menghadapi berbagai situasi krisis ekologis, dan kemudian mendorong lahirnya inisiatif solusi dalam bidang masing-masing. Green Academy juga menjadi bagian integral upaya Kementerian PPN/Bappenas untuk penguatan kapasitas mulai dari tahap perencanaan hingga implementasi kebijakan pembangunan hijau untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Lebih lanjut, Deputi Vivi memaparkan bahwa aspek keberlanjutan dengan mempertimbangkan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam jangka panjang mutlak tertera dalam RPJPN 2025-2045 dan terus diintegrasikan dalam RPJMN 2025-2029.

Kementerian PPN/Bappenas selama ini telah bekerja sama dengan mitra pembangunan untuk melaksanakan berbagai upaya penguatan kapasitas mendukung transformasi hijau, seperti penyusunan studi terkait perubahan iklim, peningkatan kualitas lingkungan hidup, dan pengelolaan keanekaragaman hayati, serta melalui workshop, pelatihan, dan seminar pada 2022 dan 2023 yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Upaya  ini diharapkan akan semakin terkonsolidasi dengan adanya Green Academy, dengan pemetaan kebutuhan pengembangan kapasitas yang dilakukan secara menyeluruh dan sesuai kebutuhan di masa mendatang. “Sebagai platform pembelajaran yang terintegrasi, inisiatif Green Academy ini membutuhkan kolaborasi yang baik dan berkesinambungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media. Maka dari itu, kami berharap pertemuan kali ini dapat menghimpun masukan dalam penguatan Green Academy untuk memberikan dampak yang lebih luas serta mensinergikan Green Academy dengan platform eksisting lainnya untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045," pungkas Deputi Vivi.