Localizing the Implementation of the Sustainable Development Goals: Act Locally on a Global Scale
Berita Utama - Rabu, 10 Oktober 2018
NUSA DUA – Pada sesi penutupan, Menteri PPN/BAPPENAS menegaskan perlunya upaya-upaya yang berkelanjutan untuk mendorong pencapaian tujuh (7) flagship initiatives yang telah disepakati bersama. Sebagai tindak lanjut, Indonesia menawarkan kesediaannya untuk menjadi host berkolaborasi dengan Kerajaan Thailand pada forum berikutnya untuk merealisasikan ketujuh flagship initiatives yang tertuang dalam dokumen the Complementarities of the ASEAN Community Vision 2025 and the UN 2030 Agenda. Penerapan prinsip "No One Left Behind" dalam Agenda 2030 menyoroti bahwa partisipasi berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan yang efektif, bertanggung jawab, dan transparan di semua tingkatan adalah kunci untuk mencapai SDGs. Untuk itu, Kementerian PPN/BAPPENAS sebagai koordinator pelaksanaan SDGs di Indonesia juga menginisiasi Parallel Event dalam rangkaian IMF-WB Annual Meeting tersebut, dalam bentuk Talkshow dengan tema: "Localizing The Implementation of The Sustainable Development Goals (SDGs): Act Locally On A Global Scale" pada hari yang sama.
Talkshow ini merupakan ajang berbagi inisiatif terkait dengan pelaksanaan SDGs dari pandangan akademisi, praktisi, mitra pembangunan internasional, filantropi dan juga Organisasi Kemasyarakatan. Para pihak ini dianggap memiliki peran penting dalam mendorong sinergitas untuk mendukung pelaksanaan pencapaian target dan tujuan di tingkat nasional dan internasional. Talkshow ini didukung oleh Asian Development Bank (ADB), Japan International Cooperation Agency (JICA), dan United Nations Development Programme (UNDP) selaku mitra pembangunan Kementerian PPN/Bappenas. Acara dibuka oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, H.E. Masafumi Ishii, Vice President of Knowledge Management ADB, Bambang Susantono, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Duta Besar Jepang untuk Indonesia, H.E. Masafumi Ishii menyampaikan sambutan mengenai implementasi SDGs di Jepang serta kemitraan dalam pembangunan yang dijalin oleh Pemerintah Jepang dan Indonesia dalam mendukung SDGs di Indonesia. Vice President Knowledge Management of ADB, Bambang Susantono menyampaikan sambutan mengenai pencapaian SDGs di kawasan Asia Pasifik.
“Kemitraan lintas tingkat pemerintahan dan kemitraan dengan aktor non-pemerintah untuk mencapai SDGs sangatlah penting. Indonesia telah berusaha secara konsisten menjalankan prinsip inklusif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan dari akademisi, CSO, media, filantropi dan pelaku usaha, serta dukungan mitra pembangunan. Menteri Bambang juga menambahkan bahwa pencapaian agenda pembangunan membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. Salah satu contoh wujud kolaborasi banyak pihak adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Provinsi Jambi. Bagi Indonesia, agenda pembangunan nasional dan agenda SDGs pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dan saling menguatkan,” ujar Menteri Bambang.
Talkshow yang dipandu oleh Kania Sutisnawinata ini juga menghadirkan Prof. Jeffrey Sachs yang merupakan Direktur dari Center for Sustainable Development dari Columbia University. Jeffrey Sachs menyampaikan pentingnya SDGs Index untuk mengukur akselerasi progres capaian SDGs di tingkat lokal. Pembicara dari Indonesia adalah Bayu Krisnamurthi mewakili akademisi dari IPB sekaligus Ketua Yayasan Bina Swadaya, yang membagikan pengalaman bagaimana pihak akademisi dapat berkontribusi untuk akselerasi pencapaian SDGs di Indonesia. Presiden JICA, Shinichi Kitaoka, menjabarkan tentang filosofi "human security" dan "quality growth" yang tergabung di seluruh SDG, yang telah diadvokasi Jepang. Mr. Kitaoka juga menyebutkan bahwa JICA akan mempromosikan kerja sama internasional yang berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan Jepang dan negara-negara lain terhadap pencapaian SDG, dengan menyampaikan visi JICA untuk memimpin dalam membentuk ikatan kepercayaan di seluruh dunia.
Selain JICA, Administrator UNDP, Achim Steiner, juga membagikan pengalaman tentang membangun dan membentuk kemitraan seluruh pemangku kepentingan, termasuk mengembangkan skema pendanaan inovatif untuk membiayai pelaksanaan SDGs. Direktur Kebijakan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Patsian Low menyampaikan bahwa kedermawanan masyarakat Asia sangatlah tinggi dan perlu diarahkan serta dioptimalkan untuk pencapaian SDGs. “SDGs mampu mengatasi tantangan pembangunan yang kompleks, namun hal tersebut tentunya membutuhkan kerja sama dan upaya berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan. Dalam rangka mengoptimalisasi pelaksanaan pencapaian SDGs, semua pihak harus berkomitmen dan mengkonsolidasikan segala upaya dengan cara yang lebih inovatif dan transformatif serta saling melengkapi. Untuk itu, mari kita lanjutkan upaya-upaya terbaik untuk bekerja sama dalam kemitraan yang lebih luas dan lebih konkret dalam mendukung pencapaian SDG, sekaligus menjadikan SDG sebagai GERAKAN bersama,” tutup Menteri Bambang.