Konsep SDGs : Kerangka Pembangunan Pasca 2015
Berita Pembangunan - Rabu, 07 November 2012
Tujuan pembangunan dalam Millennium Development Goals (MDGs) sebagai nomenklatur tidak akan berhenti pada tahun 2015. Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan suatu konsepsi dalam konteks kerangka/agenda pembangunan pasca 2015, yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Ir. Rr. Endah Murniningtyas, Msc, Deputi Bidang Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup, pada Rapat Pemikiran Awal Pengembangan Konsep Sustainable Development Goals (SDGs): Kerangka Pembangunan Pasca 2015, Rabu, (12/9), di ruang SS 4. Rapat tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Kementerian/Lembaga.
Sustainable Development Goals (SDGs) ini, jelas Ibu Endah, menjadi salah satu isu yang dibahas di KTT Rio. Oleh karenanya melalui rapat ini, Bappenas beserta Kementerian/Lembaga lainnya dapat merumuskan suatu konsep penyusunan indikator untuk SDGs ini. Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat pembangunan manusia (Human Development), di antaranya pendidikan, kesehatan. Indikator kedua yang melekat pada lingkungan kecilnya (Social Economic Development), seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, indikator ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental Development), berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik. “Diharapkan pada rapat ini dipikirkan apakah indikator yang telah disebutkan itu dapat diuraikan atau ada indikator lainnya, oleh sebab itu kita mencari masukan sebanyak-banyaknya pada rapat ini, “ ujar Ibu Endah.
Dalam penyusunan indikator dalam konsep SDGs pasca MDGs 2015, selain memikirkan standar global dalam mengedepankan suatu konsep pembangunan yang berkelanjutan, tetapi ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Di antaranya, papar Ibu Endah, segala sesuatu itu harus terukur, tidak terlepas dari prinsip Environmental Sustainability, Economic Sustainability dan Social Sustainability. Serta juga ditentukan apakah ini difokuskan pada negara berkembang atau negara maju.
Ditambahkan oleh Dana A Kusuma, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang Perekonomian dan Pembangunan Berkelanjutan, terkait dengan pengembangan konsep awal SDGs tersebut, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015 semestinya dapat menjamin kelanjutan dari lingkungan hidup dan sumber daya alam. Terutama yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh dunia internasional kedepannya, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energy dan ketahanan air. Ketiga masalah tersebut sangat penting diperhatikan dalam pengembangan konsep SDGs 2015. Meski dalam pengembangan indikator dalam pembangungan berkelanjutan harus mempertimbangkan dimensi lingkungan hidup, “Jangan sampai indikator lingkungan hidup menjadi penghambat dalam pembangunan berkelanjutan tersebut, “ tuturnya.