Kemitraan Australia – Indonesia Luncurkan Laporan Akhir Delapan Inovasi Penelitian Air Minum dan Sanitasi

JAKARTA - Pemerintah Australia, melalui Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) dan bermitra dengan Pemerintah Indonesia, merilis laporan akhir delapan inovasi penelitian terapan di sektor air minum dan sanitasi di Jakarta, Kamis (21/7).  Secara garis besar, laporan ini memaparkan hasil penelitian Australia – Indonesia Infrastructure Research Awards (AIIRA), yang bertujuan untuk meningkatkan kebijakan dan kegiatan infrastruktur di Indonesia melalui penelitian kolaboratif.

Dalam konferensi puncak AIIRA hari ini, sekitar 50 ahli dari berbagai universitas di Indonesia dan Australia, lembaga penelitian, organisasi masyarakat madani, dan para pemangku kepentingan pemerintah mempresentasikan temuan penelitian bersama. Hasil temuan penelitian AIIRA diharapkan mendorong dialog dan kolaborasi antar pemangku kepentingan utama dalam pembangunan infrastruktur serta memperkuat jalinan kerjasama antara universitas dan wadah pemikir (think tanks) Indonesia dengan lembaga internasional.

Inovasi penelitian yang disampaikan dalam laporan dan konferensi ini meliputi: perbaikan infrastruktur irigasi, kontrak sosial dan tata kelola air minum, penyediaan air dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan serta penggunaan aplikasi berbasis web untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan infrastruktur.

Temuan penelitian AIIRA diharapkan mendorong dialog kebijakan untuk memperluas kegiatan pembangunan yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Sebelumnya, di sektor air minum dan sanitasi misalnya, Program Hibah Air Minum 2015 IndII menunjukkan sejumlah 108.891 rumah tangga, yang mayoritas mengandalkan perempuan dan anak perempuan berusia sekolah mencari air untuk keluarga, kini hanya mengeluarkan sedikit biaya serta mempunyai lebih banyak waktu untuk menjalankan berbagai kegiatan produktif setelah memiliki sambungan air minum di rumah. Dalam jangka panjang, jalinan kerja sama antara lembaga penelitian dan akademisi Indonesia dengan lembaga internasional melalui AIIRA diharapkan berkontribusi meningkatkan capaian program IndII bagi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

"Kami yakin hasil inovasi penelitian AIIRA akan memberikan data berkualitas tinggi untuk mendukung prioritas pembangunan infrastruktur Indonesia. Pemerintah Australia berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam mendorong kebijakan berbasis bukti serta meningkatkan produktivitas dan peluang ekonomi, " ujar , Minister Counsellor Ekonomi, Investasi dan Infrastruktur, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), Kedutaan Besar Australia Steven Barraclough.

Berkaitan dengan akses air minum dan sanitasi, Pemerintah Indonesia telah menetapkan hal tersebut dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 di mana pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Pencapaian akses universal tersebut membutuhkan beberapa komponen, yakni peningkatan kapasitas melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk mampu mengenali potensi dan persoalan di lingkungannya, pembangunan sosial yaitu penguatan masyarakat guna mencegah isu-isu sosial, pembangunan ekonomi yaitu penguatan sektor ekonomi lokal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan sarana dan prasarana.

“Program AIIRA melibatkan kolaborasi antara lembaga riset, universitas, lembaga swadaya masyarakat serta lembaga pemerintah yang pada akhirnya akan mewujudkan rasa percaya diri dan kepercayaan yang menjadikan pihak-pihak yang terlibat dapat menyelesaikan masalah secara bersama-sama sebagai mitra sekaligus memberikan manfaat kepada Pemerintah Indonesia dalam proses pengambilan keputusan tentang penyediaan infrastruktur kepada publik, terutama akses akan air minum dan sanitasi,” tutur Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Wismana Adi Suryabrata.