Indonesia Development Forum untuk Atasi Persoalan Ketimpangan dalam Pembangunan Nasional

Jakarta (23/5) – Kementerian PPN/Bappenas bersama Knowledge Sector Initiative (KSI) mengumumkan peluncuran Indonesia Development Forum, sebuah forum diskusi berskala nasional yang mengundang seluruh pemangku kepentingan, baik lokal maupun internasional, untuk membahas dan mencari pemecahan permasalahan ketimpangan ekonomi, sosial, dan regional di Indonesia. Untuk pertama kalinya, Indonesia Development Forum akan diselenggarakan pada 9–10 Agustus 2017 di Jakarta.

Tema besar Indonesia Development Forum adalah “Fighting Inequality for Better Growth,” yang merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam Rapat Terbatas di Istana Bogor, 31 Januari 2017 lalu. Indonesia Development Forum juga merupakan suatu wadah untuk mendiskusikan berbagai  terobosan yang telah dilakukan baik oleh Kementerian PPN/Bappenas dan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini.

“Indonesia Development Forum adalah ajang pertukaran pengetahuan, gagasan, dan inovasi terbaru untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif, adil, maju dan berkelanjutan. Kami mengundang semua aktor pembangunan terbaik Indonesia, baik peneliti, birokrat, aktivis, budayawan, inovator, juga pengusaha untuk berpartisipasi aktif dalam dialog yang sangat penting ini,” ucap Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Konsep Indonesia Development Forum tahun ini dapat dirumuskan dalam tiga poin sebagai berikut:

  • Inspire – yaitu berbagi pengalaman terbaik dalam mengatasi kesenjangan ekonomi, politik, wilayah, sosial, dan budaya di Indonesia
  • Imagine – yaitu mengeksplorasi masa depan Indonesia yang lebih inklusif, adil, maju, dan berkelanjutan
  • Innovate – yaitu menawarkan terobosan strategis dan praktis untuk mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif, adil, maju, dan berkelanjutan.

Indonesia Development Forum akan menghadirkan para pakar dari berbagai bidang keahlian, baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuan forum internasional ini adalah untuk mempromosikan tata kelola pemerintahan yang baik dan berkelanjutan, mempromosikan kohesi sosial dan pertumbuhan inklusif, menghasilkan platform kolaborasi antara para pemangku kepentingan, menjadi arena pertukaran gagasan dan pengalaman untuk keberhasilan program pembangunan, dan mendorong pelibatan publik dalam wacana kebijakan. “Kami berharap Indonesia Development Forum bisa membantu mewujudkan Indonesia yang inklusif, adil, maju, dan berkelanjutan,” jelas Team Leader Knowledge Sector Initiative Petrarca Karetji.

Rangkaian acara menuju Indonesia Development Forum telah berjalan di beberapa kota di Indonesia sejak April 2017, dengan diadakannya seri diskusi bertajuk “Road to Indonesia Development Forum” yang difasilitasi 16 lembaga riset yang tergabung dalam Aliansi Riset untuk Kebijakan Indonesia (ARK Indonesia) dan KSI. Agenda dilanjutkan dengan sebuah Call for Papers, yaitu undangan bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi pembangunan Indonesia dan internasional  untuk menuangkan pemikiran, gagasan, dan inovasi mengatasi persoalan ketimpangan pembangunan melalui karya ilmiah yang akan didiskusikan pada Indonesia Development Forum. Call for Papers ini akan mengangkat beberapa subtema, seperti ‘Memutus Lingkaran Setan Korupsi dan Ketimpangan’, ‘Hasil Keikutsertaan Finansial dan Kewirausahaan Sosial Pada Ketimpangan Pendapatan’, dan ‘Masa Depan Petani/Nelayan Kecil: Memberi Makan Dunia dan Pendapatan Berkelanjutan.’ Daftar subtema dan mekanisme pendaftaran karya ilmiah, dapat dilihat di situs resmi Indonesia Development Forum: http://indonesiadevelopmentforum.com

Kementerian PPN/Bappenas memberikan apresiasi terhadap bantuan Pemerintah Australia melalui KSI dalam menggagas dan mengorganisir Indonesia Development Forum 2017. KSI merupakan komitmen bersama pemerintah Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia melalui penerapan kebijakan publik yang lebih berkualitas dengan menggunakan bukti berbasis penelitian, analisis, dan pengetahuan secara lebih baik.