Indonesia dan Swiss Buka Peluang Kerjasama Dukung Pembangunan Sektor Energi, Transportasi dan Lingkungan Hidup
Berita Kerjasama - Kamis, 31 Maret 2016
JAKARTA - Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menerima kunjungan Wakil Presiden Swiss sekaligus Menteri Lingkungan Hidup, Transportasi, Energi dan Komunikasi Swiss, Mrs. Doris Leuthard beserta delegasi di Bappenas pada Rabu (30/03). Pertemuan membahas peluang meningkatkan kerja sama kedua negara, terutama mengenai energi baru terbarukan (EBT), lingkungan hidup, transportasi, dan air bersih.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh delegasi yang terdiri dari beberapa perwakilan perusahaan Swiss tersebut, Sofyan Djalil menyebutkan peluang kerjasama ini memberikan kesempatan besar terhadap perusahaan Swiss untuk melakukan investasi di Indonesia yang mendukung pembangunan nasional.
”Perwakilan perusahaan yang hadir berasal dari beragam sektor dan mereka sangat tertarik dengan peluang kerjasama ini. Misalnya investasi untuk menyelesaikan masalah transportasi perkotaan, teknologi penjernihan air, solusi air minum layak dan lain sebagainya. Mereka telah memiliki teknologi maju yang mendukung hal itu. Jadi saya mengatakan pada mereka untuk berinvestasi di Indonesia,” jelas Menteri Sofyan Djalil.
Doris Leuthard pun menyatakan Swiss siap membantu Indonesia dengan beragam teknologi maju yang dimilikinya dalam bidang energi baru terbarukan, transportasi massal dan penyediaan air bersih.
”Kami memiliki investor potensial yang menguasai teknologi energi terbarukan, teknologi infrastruktur ramah energi, dan pengolahan air yang dapat membantu pembangunan. Kami bisa berkontribusi beragam teknologi untuk kemajuan transportasi. Tidak hanya pembangunan jalan, tetapi mengarah pada penggunaan energi yang lebih efisien dalam transportasi dan manufaktur. Memanfaatkan semua elemen untuk improve efisiensi energi,” jelas Doris.
Kedua negara saling bertukar informasi tentang potensi masing-masing. Rekam jejak selama ini menunjukkan hubungan ekonomi Indonesia telah meningkat dengan nilai neraca perdagangan mencapai USD 2 miliar. Doris pun menyebutkan saat ini ada sekitar 50 perusahaan asal Swiss yang berjaya di Indonesia seperti Nestle, Campina, ABB dan sebagainya. Bahkan Beberapa perusahaan penerbangan di Indonesia telah bekerjasama dengan perusahaan Swiss dalam bidang teknologi maintenance armadanya.
Sofyan menekankan bahwa Indonesia telah sepakat dengan perjanjian perdagangan bebas dengan EFTA (Europe Free Trade Association) dengan Swiss termasuk ke dalam kelompok negara dalam EFTA. Ia berharap perjanjian tersebut dapat diselesaikan dalam waktu dekat sehingga hubungan ekonomi perdagangan antar kedua negara akan meningkat cukup signifikan.