Indonesia-AS Perkuat Kerja Sama Dukung  Pembangunan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045

Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir membahas penguatan kerja sama pembangunan bilateral untuk mendukung target pembangunan nasional dan visi Indonesia Emas 2045, Selasa (5/11). Menteri Rachmat mengapresiasi dukungan berkelanjutan AS dalam berbagai sektor, termasuk lingkungan hidup, energi, kesehatan, dan ekonomi inklusif. "Kementerian PPN/Bappenas menghargai komitmen USAID dengan pendanaan mencapai USD 800 juta hingga 2026 serta upaya Millennium Challenge Corporation (MCC) dalam proyek Compact II untuk meningkatkan produktivitas dan pembiayaan inovatif. Saya menyambut gembira mengetahui bahwa dukungan pemerintah AS, baik yang sedang berlangsung maupun yang akan disusun di masa mendatang, sejalan dengan prioritas nasional Indonesia,” ungkap Menteri Rachmat.

Selaras dengan Menteri Rachmat, Dubes Lakhdhir menegaskan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara kedua negara. "Saya berharap ini menjadi fondasi yang sangat kuat saat kita melangkah maju dengan pemerintahan baru dan prioritas-prioritas baru. Saya membawa rekan-rekan saya yang sangat berperan dalam keterlibatan AS dengan pemerintah Indonesia dalam prioritas ini. Ada banyak aspek yang berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama. Kita semua pernah bekerja sama dalam berbagai cara,” papar Duta Besar Lakhdhir. Ia juga menyampaikan ketertarikan AS untuk mendukung pengembangan proyek smart city di IKN. “Kita berbagi ketertarikan dengan proyek Smart Cities, yang melibatkan sektor swasta dan juga U.S. Trade Development Agency (USTDA). Proyek ini berfokus pada pengembangan teknologi Smart Cities untuk ibu kota baru, tetapi teknologi tersebut juga dapat digunakan di tempat lain di Indonesia”.

Pertemuan ini mencerminkan komitmen bersama meningkatkan produktivitas dan memastikan pembangunan inklusif dan berkelanjutan. Menteri Rachmat mengimbuhkan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat harus melibatkan banyak pihak, terutama pemerintah daerah. “Kami ingin melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, NGO, dan dunia usaha. Penguatan kolaborasi ini diharapkan mempermudah keberlanjutan proyek, meningkatkan kontribusi pada prioritas nasional, seperti pangan, gizi, lingkungan, serta partisipasi Indonesia dalam menangani perubahan iklim,” pungkas Menteri Rachmat Pambudy.