#HackGov: Berdaya Bersama Untuk Indonesia

Lebih dari 250 orang turut berpartisipasi meramaikan rangkaian acara seminar dan kompetisi inovasi dengan tema “#HackGov: Berdaya Bersama Untuk Indonesia” pada tanggal 27-29 November 2015 di Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Pulse Lab Jakarta dan para mitra seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), XL Axiata, dan Microsoft Indonesia.

#HackGov bertujuan untuk mempromosikan dan membangun kesadaran instansi pemerintah, akademisi, swasta serta masyarakat atas pemanfaatan inovasi data dan informasi untuk mengatasi isu-isu pembangunan. Selain itu, #HackGov juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam mengembangkan solusi bagi peningkatan pelayanan publik melalui kompetisi inovasi teknologi.

Rangkaian acara #HackGov diawali dengan seminar pada tanggal 27 November 2015 di University Club UGM, Yogyakarta yang dibuka oleh Bapak Sekretaris Menteri PPN/Sekretaris Utama Bappenas. Seminar ini dihadiri oleh multi stakeholders yang antara lain perwakilan Bappeda, perwakilan pemenang Big Ideas Competition for Urban Issues using Data Innovation, lembaga swadaya masyarakat dan lembaga mitra pembangunan serta perwakilan peserta kompetisi inovasi. Pembicara yang hadir dalam acara seminar berasal dari latar belakang yang berbeda antara lain dari pengambil kebijakan (Bappenas), Pulse Lab Jakarta, XL, Twitter, UGM, Microsoft, Perkumpulan IDEA, IBM, Telkomsel, dan Tone. 

Pembahasan utama seminar ini terkait dengan isu Sustainable Development Goals (SDGs), Prioritas Pembangunan dan peran Teknologi Informasi dalam pembangunan melalui keterlibatan aktif masyarakat. Ibu Dr. Ir. Rr. Endah Murninigtyas, M.Sc, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku ketua focal point SDGs di Bappenas, dalam paparannya menggarisbawahi pentingnya sistem pemantauan yang memadai terhadap capaian indikator-indikator SDGs. “Indonesia sudah terlibat penuh sejak awal penyusunan SDGs, sehingga prioritas pembangunan Indonesia sejalan dengan tujuan global yang dirangkum dalam SDGs”.

Pada sesi diskusi panel, Pulse Lab Jakarta juga memaparkan mengenai potensi pengukuran berbagai indikator pembangunan melalui data digital dan media sosial, sebagai pelengkap data-data statistik yang sudah ada. Sesi selanjutnya membahas tentang peranan perempuan dalam bidang teknologi, dan dilanjutkan dengan diskusi mengenai berbagai contoh aplikasi teknologi tepat guna dalam pembangunan sosial yang dilakukan oleh Microsoft, Twitter, IBM, dan Urban Poor Consortium.

Pada tanggal 28-29 November 2015,  rangkaian acara #HackGov dilanjutkan dengan kompetisi inovasi dalam bentuk hackathon di Eastparc Hotel, Yogyakarta. Sebanyak 190 peserta terpilih dari total 400 peserta terdaftar untuk mengikuti kompetisi ini. Selanjutnya, setiap peserta dibentuk dalam satu grup yang terdiri dari programmer, desainer serta perencana sehingga secara keseluruhan terdapat 58 grup untuk menghasilkan karya-karya inovatif berbasis data publik.

Pelaksanaan Hackathon ini dibagi dalam tiga tema yaitu: pertama,  analisis dan visualisasi data yaitu setiap kelompok diberikan beberapa data set pembangunan, kemudian diminta untuk visualisasi data-data tersebut melalui sistem berbasis web. Pemenang dari tema ini adalah tim Simpleo melalui pengembangan aplikasi visualisasi data angka kematian bayi dengan beberapa variabel lainnya seperti angka kemiskinan, produk domestik regional bruto setiap propinsi di Indonesia.

Tema yang kedua adalah aspirasi yaitu dimana setiap kelompok diminta untuk membangun sistem aplikasi yang memudahkan masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya kepada Pemerintah. Pemenang dari tema ini adalah tim circustudio yang mengembangkan aplikasi penghubung antara masyarakat terkait pencemaran dan ketersediaan air dengan pemerintah selaku pembuat kebijakan.

Sementara itu, tema yang ketiga terkait dengan pemberdayaan perempuan. Pada tema ini, setiap kelompok diharapkan mengembangkan satu aplikasi yang dapat mendorong kelompok perempuan untuk lebih maju dan berkembang. Pemenang untuk tema ini adalah tim nusantara berdaya melalui pembangunan aplikasi untuk membantu ibu-ibu rumah tangga dalam mengelola perencanaan keuangannya secara bijak.

Selain pemenang untuk tiga tema tersebut di atas, dipilih juga pemenang dengan konsep terbaik dan pemenang dengan desain aplikasi terbaik. Pemenang dengan konsep terbaik adalah aplikasi NoViolence yang dikembangkan tim Womenesia. Aplikasi NoViolence mengukur tingkat kekerasan yang dialami oleh korban berdasarkan diary yang ditulis dan kuesioner yang telah diisi oleh korban/pengguna. Sementara itu, pemenang dengan kategori desain terbaik adalah tim Devover dengan judul aplikasi Emak.

Selama pelaksanaan hackathon berlangsung, para peserta mendapat bimbingan dan fasilitasi dari Bappenas serta Pulse Lab Jakarta. Dari setiap pemenang hackathon mendapatkan hadiah Macbook dari XL Axiata. Rangkaian acara #HackGov telah menghasilkan setidaknya tiga purwarupa yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan pemerintah dan masyarakat luas dalam menjajaki perkembangan, menyediakan umpan balik, serta mengolah data secara efektif sejalan dengan prioritas pembangunan nasional di Indonesia.