Dewan Energi Nasional Sosialisasikan Rancangan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) Di Bappenas
Berita Utama - Jumat, 30 September 2016
Melihat harga minyak yang kian rendah, energi terbarukan di Indonesia saat ini menjadi pusat perhatian. Hal ini disampaikan Menteri Bambang dalam sosialisasi RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) bersama Dewan Energi Nasional di Kementerian PPN/Bappenas (26/9). Menteri Bambang mendorong agar energi terbarukan dapat menjadi Mainstream Energy.
“Melihat fakta bahwa saat ini harga minyak semakin rendah, maka saya berharap energi terbarukan dapat sepenuhnya didukung. Dengan adanya sosialisasi ini, DEN dapat memberikan gambaran yang realistis dan sistematis kepada masyarakat, sehingga energi terbarukan dapat menjadi mainstream energy,” ujar Menteri Bambang.
Dalam paparan yang disampaikan oleh Anggota DEN Unsur Pemangku Kepentingan (AUPK) ada beberapa isu-isu dan permasalahan energi yang perlu diperhatikan terutama yang tercantum dalam RUEN, seperti yang paling utama adalah sumber daya energi harus digunakan sebagai modal pembangunan.
”Energi saat ini bukan lagi sebagai sumber pendapatan negara. Kita harus mengubah paradigma tersebut bahwa energi sudah harus menjadi modal pembangunan. Semua sumber energi yang kita punya digunakan untuk pembangunan yang pada akhirnya akan menjadikan infrastruktur berkualitas. Pada intinya adalah bagaimana pembangunan melalui energi menjadi nilai tambah,” jelas Abadi Purnomo.
DEN juga meminta dukungan kepada Bappenas untuk dapat mendorong peningkatan anggaran pemerintah pada pembangunan infrastruktur energi dan komponen pendukung energi. Selain itu juga peningkatan anggaran Pemerintah daerah untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan terutama bersumber dari Energi Baru Terbarukan.
Menteri Bambang menyarankan selain keterlibatan Kementerian ESDM dalam hal ini, peran swasta sangat diperlukan sebagai investor dalam penganggaran pembangunan infrastruktur energi. “Kita harus bisa bekerjasama dengan swasta, tidak hanya BUMN saja yang dilibatkan tetapi juga swasta, terutama dalam anggaran pembangunan infrastruktur ketenagalistirkan,” tutur Beliau.