Bappenas Helat Penghormatan Atas Gelar Pahlawan Nasional untuk Dr. dr. H. R. Soeharto

JAKARTA – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan penghormatan atas penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Dr. dr. H. R. Soeharto, Menteri pertama Bappenas, yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Urusan Perencanaan Pembangunan Nasional sejak 1963 hingga 1966. Kiprah Dr. dr. H. R. Soeharto sangat penting bagi fondasi Bappenas sebagai perencana pembangunan nasional.

“Bappenas adalah satu-satunya badan perencanaan yang memiliki tugas dan wewenang meliputi segala usaha serta kegiatan perencanaan, pengawasan, dan penilaian pelaksanaan pembangunan di seluruh wilayah Republik Indonesia,” ujar Menteri Suharso di Gedung Bappenas, Menteng, Kamis (10/11), dalam acara penghormatan yang sekaligus digelar untuk memperingati Hari Pahlawan dan dihadiri Menteri PPN/Kepala Bappenas periode 2015-2016 Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Anggota Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Meutia Farida Hatta dan Anhar Gonggong.

Selain berjasa sebagai pemimpin Bappenas, sejak 1942, Dr. dr. H. R. Soeharto juga mengemban tugas sebagai dokter pribadi Presiden RI ke-1 Soekarno dan Wakil Presiden ke-1 RI Mohammad Hatta. Di bidang kedokteran, namanya harum sebagai pemersatu kalangan dokter sehingga melahirkan Ikatan Dokter Indonesia pada 1950, serta memprakarsai Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia. Kontribusi sosok yang dekat dengan Sang Proklamator tersebut juga merambah luas, tidak terbatas pada tugas medis sebagai dokter. Di bidang perekonomian negara, Dr. dr. H. R. Soeharto memiliki peran sentral dalam pembangunan Bank Negara Indonesia pada 1946, sementara di bidang pendidikan, Dr. dr. H. R. Soeharto berperan dalam membentuk lembaga pendidikan tinggi Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, cikal bakal lahirnya Universitas Gadjah Mada.

Di bidang infrastruktur, Dr. dr. H. R. Soeharto juga memiliki andil dalam pembangunan Sarinah Department Store, Monumen Nasional, hingga Rumah Sakit Jakarta. Menteri Suharso mengatakan, kontribusi Dr. dr. H. R Soeharto dalam lintas bidang tersebut sepatutnya menjadi teladan pengabdian kepada bangsa dan negara. “Dari Dr. dr. HR. Soeharto, kita dapat meneladani bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara dapat dilakukan dengan mencurahkan ilmu dan pengetahuan yang kita miliki untuk kepentingan masyarakat luas, memberikan perencanaan pembangunan dengan prinsip berintegritas, adaptif, dan inovatif sebagai bentuk mewujudkan nilai-nilai kepahlawanan dari Dr. dr. HR. Soeharto,” ujar Menteri Suharso.