Awali Kunker Jateng-DI Yogyakarta, Menteri Suharso Pastikan Peran Bandara YIA untuk Pemulihan Ekonomi
Siaran Pers - Minggu, 11 Oktober 2020
KULON PROGO – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memulai Kunjungan Kerja bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Percepatan Penanganan Covid-19 dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial dan Persiapan Transformasi Ekonomi Jawa Tengah-Yogyakarta sebagai Destinasi Pariwisata Prioritas, Minggu (11/10). Agenda pertama kunker tersebut diisi dengan peninjauan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo. “Ini termasuk salah satu pembangunan tercepat yang dilakukan oleh anak bangsa sendiri. Mudah-mudahan ini menunjukkan kita bisa melakukan pembangunan infrastruktur di tempat-tempat lain dengan kecepatan seperti ini dan dengan kualitas pekerjaan yang juga bagus,” ujar Menteri Suharso.
Pembangunan YIA terbagi atas tiga tahap. Pada Tahap I atau opening stage pada 2019, Bandara YIA melayani 9 juta penumpang dengan pengembangan hingga 14 juta penumpang per tahun. Tahap II di 2027 mendatang, pada saat lalu lintas mencapai 14 juta per tahun, pengembangan Bandara YIA dibidik mampu melayani 20 juta penumpang. Pada Tahap III di 2036, dengan lalu lintas 20 juta penumpang, Bandara YIA akan ditingkatkan untuk mampu melayani 25 juta penumpang. “Bandara YIA menjadi titik kumpul untuk logistik di bagian selatan karena di daerah selatan Jawa ini memerlukan aktivitas seperti ini. Kalau ada produk-produk di sini punya orientasi ekspor yang harus cepat ditangani tidak melalui kapal misalnya, bandara ini bisa mengambil logistik itu. Dengan demikian, punya implikasi untuk membangun ekonomi. Pariwisata ke depan sudah tidak lagi dalam bentuk mass tourism, turisme massal itu akan berkurang, lebih kepada quality tourism, sifatnya rombongan kecil. YIA adalah salah satu bandara yang dipersiapkan untuk itu,” tegas Menteri Suharso.
Saat ini, Bandara YIA memiliki runway sepanjang 3.250 meter dengan lebar 75 meter, termasuk pavedshoulder 30 meter. Runway dengan apron 1051 meter x 167 meter tersebut dapat menampung 22 pesawat narrow body atau 11 wide body. Pesawat terberat yang bisa parkir di runway Bandara YIA adalah Boeing 777, sementara pesawat terbesar adalah Airbus A380. Bandara YIA diharapkan dapat meningkatkan ekonomi Kulon Progo dan DI Yogyakarta melalui sektor pariwisata. “Di sekitar Yogyakarta ini banyak sekali yang tumbuh, berkembang, dan menjadi daerah atraktif dari sisi naturalnya, alamnya. Kemudian budaya Yogyakarta, peninggalan masa lalu yang masih ada dan budaya hari ini yang masih diikuti, menjadi sesuatu yang menarik di turisme,” tutup Menteri Suharso.