Awali Kunker ke Belitung, Menteri Suharso Optimistis Pariwisata Sebagai Game Changer Bangka Belitung

BELITUNG – Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Percepatan Penanganan Covid-19 memulai Kunjungan Kerja dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial dan Persiapan Transformasi Ekonomi Bangka Belitung sebagai Destinasi Prioritas. Memulai kunjungan kerja yang diagendakan berlangsung pada 3-6 September 2020 ini, Menteri Suharso berbicara tentang pemulihan ekonomi dengan tetap melaksanakan protokol produktif dan aman Covid-19 untuk menekan positivity ratedi Lokakarya Kemitraan Multipihak (Goal 17) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals(TPB/SDGs) untuk Pemulihan Ekonomi Lokal yang terselenggara atas kerjasama Kementerian PPN/Bappenas bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan Kementerian Koperasi dan UKM, pada Kamis (3/9). “Kehadiran Kementerian PPN/Bappenas di sini, pertama untuk memastikan perencanaan karena Kementerian PPN/Bappenas itu kan pendekatannya THIS, tematik, holistik, integrated dan spasial. Nanti ada rapat dengar koordinatif dengan Gubernur Bangka Belitung,” ujar Menteri Suharso. 

Kunjungan kerja dilanjutkan Menteri Suharso bersama rombongan ke Geotheater Rimba Alam Bahagia untuk menyaksikan Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan Pengelola Geopark Belitong dengan Perguruan Tinggi, antara lain Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Bakrie, Universitas Tarumanegara, Universitas Bina Nusantara, Universitas Podomoro, Universitas Lampung, Universitas Pertahanan, Universitas Bangka Belitung, dan Akademi Manajemen BeIitung. “Game changer untuk Bangka Belitung adalah pariwisata karena timah kan sudah agak melandai meskipun tetap menjadi andalan Indonesia. Pariwisata di Belitung punya daya tarik, salah satunya karena ada geopark yang bukan hanya kekayaan yang ada di Indonesia, bahkan di dunia,” jelas beliau.

Letak geografis yang dekat dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga menjadi keunggulan dari Belitung. Dibangun dengan pendekatan Kawasan Ekonomi Khusus, Belitung diharapkan segera mampu meningkatkan quality tourism karena pariwisata ke depan tidak lagi didorong dalam bentuk mass tourism. “Ada conference-conference besar, siapa tahu ada conference besar dunia yang tuan rumahnya Indonesia, suatu ketika ada di Belitung. Itu kita harus punya cita-cita itu. Banyak international events yang bisa kita harapkan, salah satunya untuk bisa kita lakukan di sini,” pungkas Menteri Suharso.