Akhiri Kunker NTT, Menteri Suharso Bahas Perluasan Bandara Komodo sebagai Persiapan KTT G-20 dan ASEAN Summit 2023

LABUAN BAJO – Menutup Kunjungan Kerja bersama Gugus Tugas Kementerian PPN/Bappenas untuk Percepatan Penanganan Covid-19 ke Provinsi NTT dalam rangka Peninjauan Kesiapan Pemulihan Ekonomi dan Sosial Labuan Bajo sebagai Satu Dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bertemu dengan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandara Komodo Labuan Bajo I Ketut Gunarsa untuk membahas progres pengembangan Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, Senin (20/7). Pengembangan ini menjadi salah satu agenda pembangunan Labuan Bajo sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas sekaligus persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit 2023. “Perluasan Bandara Komodo menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan konsorsium CAS yang selama ini mengelola Bandara Changi Singapura. Tujuan utamanya adalah meningkatkan performa dan layanan bandara kepada penumpang, meningkatkan target 4 juta penumpang dan mengangkut 3.500 ton kargo di 2024, memperluas konektivitas nasional maupun internasional, dan merealisasikan Nawacita 7 tentang realisasi ekonomi mandiri dengan mengaktifkan sektor ekonomi domestik strategis. Kami juga berharap Bandara Komodo dapat menerima penerbangan internasional pada 2022,” ujar Menteri Suharso.

Lingkup pekerjaan perluasan Bandara Komodo meliputi konstruksi, operasi, dan pengelolaan fasilitas dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun dan masa kerja sama selama 25 tahun. Fasilitas yang dimaksud meliputi perpanjangan runway, perluasan apron, peningkatan keandalan supporting runway dan taxiway, perluasan gedung terminal domestik, pembangunan gedung terminal internasional, pembangunan gedung terminal kargo, hingga perluasan area parkir penumpang. Sejak diusulkan pada 2018 oleh Kementerian Perhubungan selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), Kementerian PPN/Bappenas turut mendampingi pembangunan perluasan Bandara Komodo mulai dari tahap perencanaan, tahap penyiapan, tahap transaksi, hingga tahap pembangunan di lapangan pada 2021.

Dalam tahap transaksi, proyek ini menarik minat investor dari dalam dan luar negeri sehingga terdapat lima konsorsium yang lolos tahap prakualifikasi dan setelah melalui proses tender, konsorsium Cardig Aero Services (CAS) yang beranggotakan PT Cardig Aero Services, Changi Airports International Pte Ltd dan Changi Airports MENA Pte Ltd menjadi pelaksana yang akan melaksanakan pembangunan perluasan Bandara Komodo. Saat ini, Bandara Komodo tengah memasuki proses pemenuhan pembiayaan atau financial closing dengan target konstruksi dan operasi di awal 2021. “Pengembangan Bandara Komodo ini diperkirakan dapat memberikan kontribusi peningkatan PDRB Kabupaten Manggarai Barat sebesar 2,5 persen per tahun, pemanfaatan tenaga kerja lokal, pemanfaatan bahan atau material lokal, dan peningkatan daya saing NTT yang secara tidak langsung akan meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat,” tutup Menteri Suharso.