Peta Jalan Pengembangan Ekosistem Industri Kedirgantaraan Indonesia 2022-2045

Dua puluh tujuh tahun lalu, Indonesia menjadi saksi penerbangan pertama pesawat N-250, Gatotkaca. Pesawat ini dirancang dan dibuat oleh talenta Indonesia. Ini adalah hasil akumulasi pengetahuan yang dibangun dari inisiasi pembangunan industri pesawat terbang di tahun 1960 di bawah kepemimpinan yang kuat oleh Bapak Prof. Dr.-Ing. Ir. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng, yang terus diperkuat melalui kolaborasi dengan mitra internasional dan lokal. Kemampuan ini terus dipelihara dan kerja sama juga terus diperkuat, meskipun menghadapi tantangan yang besar dengan adanya krisis moneter, krisis keuangan global, serta pandemi COVID-19. Saat ini kita memiliki momentum untuk memperkuat industri kedirgantaraan di masa yang akan datang melalui pengembangan N219 yang dihasilkan dari kerja sama ekosistem industri kedirgantaraan yang mencakup industri pesawat terbang, industri komponen, lembaga riset dan lembaga Pendidikan, serta kementerian/ lembaga. Pengembangan N219 merupakan hal yang luar biasa karena akan menandai tipe pertama yang diproduksi dengan kandungan lokal lebih dari 40 persen. Kapasitas industri kedirgantaraan perlu terus diperkuat untuk menangani tantangan yang ada, sekaligus memanfaatkan peluang yang lebih terbuka di masa yang akan datang.

Rencana Peta Jalan Pengembangan Industri Digital Indonesia 2023 - 2045

Digitalisasi telah mempengaruhi sebagian besar kehidupan masyarakat dunia dan di Indonesia. Perkembangan digitalisasi berlangsung lebih cepat sejak pandemi COVID-19 yang melanda dunia di tahun 2019. Peran digitalisasi dalam perekonomian semakin penting, dan menjadi salah satu faktor pemampu untuk meningkatkan daya saing perekonomian di suatu negara. Sektor digital diproyeksi akan terus menjadi kekuatan utama ekonomi global di masa mendatang. Di Indonesia, sektor digital diharapkan mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan proyeksi nilai aktivitas ekonomi digital mencapai Rp22.513 triliun pada tahun 2045. 

Survei Skema Asuransi Pertanian Berkelanjutan di Indonesia

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS bekerjasama dengan JICA telah melaksanakan survei di dalam kerangka Proyek Peningkatan Kapasitas untuk Pelaksanaan Asuransi Pertanian di Indonesia. Dalam survei tersebut, disusun sebuah ilustrasi skenario peningkatan skala perlindungan bagi petani padi melalui asuransi di seluruh wilayah secara berkelanjutan. Kami harapkan hasil survei ini dapat menjadi salah satu informasi bagi seluruh pemangku kepentingan dan pelaku asuransi dalam bersama-sama mengembangkan produk asuransi pertanian di Indonesia

Buku Putih Reformasi Sistem Kesehatan Nasional

Buku putih ini disusun dengan pemikiran mendalam dari para perencana bidang kesehatan di Kementerian PPN/Bappenas yang telah berkonsultasi dengan para pakar, akademisi, dan para stakeholders baik di tingkat pusat maupun daerah. Konsep reformasi sistem kesehatan nasional lahir sebagai pembelajaran dari penanganan pandemi Covid-19 dan merespon status serta sistem kesehatan yang masih belum baik buku putih ini menunjukkan urgensi dan menjelaskan secara rinci konsep dan strategis reformasi sistem kesehatan nasional.

Penajaman Peruntukan Dana Dekonsentrasi Kesehatan (Studi Evaluasi 2021)

Upaya pemerataan pembangunan kesehatan salah satunya dilaksanakan melalui mekansime dekonsentrasi. Dana dekonsentrasi (dana dekon) kesehatan merupakan salah satu skema pendanaan ke daerah dalam rangka pelimpahan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah di wilayah tertentu untuk mendukung pencapaian target pembangunan nasional. Alokasi dana dekon di Kementerian Kesehatan termasuk dalam tiga besar, sehingga dana dekon berpotensi untuk mendukung pencapaian target pembangunan nasional dan meningkatkan peran daerah dalam pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan peninjauan ulang peruntukan dana dekon dengan prioritas nasional sesuai RPJMN 2020-2024 dan RKP 2021.

Buku Studi Komparasi Pembelajaran Penanganan COVID-19 Indonesia - Korea Selatan

Studi ini mendokumentasikan dan menganalisis praktik baik untuk menarik pembelajaran utama dalam penanganan COVID-19, utamanya pada tahap kesiapan dan kesiapsiagaan, respons, dan penanganan post COVID-19 di Indonesia dan Korea Selatan. Komparasi dilakukan untuk dapat secara optimal melihat keunggulan dan kelemahan masing-masing intervensi dalam penanganan COVID-19 pada kedua negara tersebut.

Proyeksi Covid-19 di Indonesia

Wabah Covid-19 pertama kali ditemukan di Kota .Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019 dan ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020. Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat dan pemerintah berupaya untuk mengendalikan laju peningkatan penyebaran penyakit dan peningkatan kematian akibat Covid-19. Salah satu strategi utama untuk mengendalikan Covid-19 difokuskan pada intervensi non-farmasi, seperti pembatasan sosial. Bappenas bekerjasama dengan FKM UI menyusun proyeksi mengenai Covid-19 untuk memberikan gambaran besarnya permasalahan Covid-19 ke depan dan mengukur dampak intervensi pemerintah terhadap laju peningkatan Covid-19. Tujuan dari proyeksi ini adalah memberikan bukti yang kuat dan tepat sebagai salah satu masukan bagi pengembalian keputusan dalam pengendalian Covid-19 di Indonesia. Secara khusus proyeksi ini bertujuan untuk memberikan masukan pada penyusunan kebijakan pelonggaran atau pengetatan PSBB, meningkatkan awarness pemerintah pusat dan daerah terhadap proyeksi kasus Covid-19 dan kematian akibat Covid-19, dan meningkatkan pemerintah dalam pencegahan Covid-19 dan penyediaan layanan kesehatan yang dibutuhkan.

Studi Pembelajaran Penanganan Covid -19 Indonesia

Pandemi COVID-19 telah memberikan tekanan dan dampak yang besar pada dunia, termasuk Indonesia. Dampak tersebut berpengaruh signifikan baik di bidang kesehatan maupun non-kesehatan. Dari penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia dan di dunia, bidang pembangunan dan respon lebih awal terhadap pandemi menentukan keberhasilan dalam pengendaliannya.