Laporan Ekonomi Harian Tanggal 21 September 2021

Update Global
Perusahaan properti raksasa China tumbang, pekan ini bayar bunga obligasi Rp1,2 triliun. China Evergrande, perusahaan properti terbesar kedua di China, collapse akibat terlalu banyak memiliki utang dan akan melakukan pembayaran bunga obligasi sebesar USD84 juta (Rp1,2 triliun) pada 23 September 2021 mendatang. Awal pekan ini, perusahaan mulai membayar investornya dengan properti karena kesulitan uang tunai untuk memenuhi kewajibannya tersebut. Evergrande berkembang secara agresif menjadi salah satu perusahaan terbesar di China dan mulai bermasalah setelah dengan berutang lebih dari Rp4.200 triliun. Jika Evergrande default, bank dan pemberi pinjaman lainnya mungkin terpaksa memberi pinjaman lebih sedikit kepada perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan krisis kredit, yang akan menjadi berita yang buruk bagi ekonomi terbesar kedua di dunia, karena perusahaan yang tidak dapat meminjam merasa sulit untuk tumbuh, dan dalam beberapa kasus tidak dapat terus beroperasi. (Bisnis)

Update Domestik
BI tahan bunga acuan 3,5 persen dalam tujuh bulan beruntun. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20 dan 21 September 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 3,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen. Keputusan ini sudah diperkirakan oleh pelaku pasar. (CNBC Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 20 September 2021

Update Global
Tantang Dollar AS, Bank Sentral China (PBoC) Mempromosikan Internasionalisasi Yuan. People's Bank of China (PBoC) atau Bank Sentral China dengan hati-hati mempromosikan internasionalisasi Yuan. China juga berencana lebih jauh mengembangkan pasar Yuan di luar negeri (offshore). Target akhirnya adalah menantang peran dollar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia. Tahun lalu, PBoC menyelesaikan lintas batas dalam mata uang lokal mencapai 28,39 triliun yuan atau US$4,39 triliun. Naik 44,3 persen dari tahun sebelumnya. (Kontan)

Update Domestik
Awal Pekan, IHSG Dibuka Terkoreksi ke Level 6.115. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin 20 September. IHSG dibuka terkoreksi 18,04 poin atau 0,29 persen ke level 6.115. Pada pembukaan perdagangan, Senin 20 September, terdapat 151 saham menguat, 142 saham melemah, dan 227 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp362,53 miliar dari 676,13 juta lembar saham yang diperdagangkan. (iNews)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 17 September 2021

Update Global
China semakin serius mengincar keanggotaan Trans Pacific Partnership. China secara resmi mendaftar untuk bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik atau dikenal dengan TPP. Tawaran China untuk bergabung datang ketika Pemerintahan Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk kembali ke TPP setelah menarik diri pada Januari 2017. Bergabungnya China ke TPP bisa membantu meningkatkan kontribusi PDB negara anggotanya menjadi sekitar 30 persen dari PDB global, yang saat ini hanya sekitar 10 persen. (Kontan)

Update Domestik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terapresiasi 0,38 persen di level 6.133 pada perdagangan Jumat. Data RTI Infokom menunjukkan investor melakukan transaksi sebesar Rp16,31 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,96 miliar saham. Pada penutupan kali ini, 216 saham menguat, 295 terkoreksi, dan 147 lainnya stagnan. Delapan dari sebelas indeks sektoral menguat, dipimpin oleh sektor teknologi sebesar 2,9 persen. (CNN Indonesia)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 16 September 2021

Update Global
Jepang mencatat defisit perdagangan sebesar JPY635,36 miliar pada Agustus 2021. Defisit ini terjadi pertama kali sejak Mei. Kondisi ini terjadi karena ekspor naik 26,2 persen (yoy) menjadi JPY6.606 miliar, sementara impor naik lebih tajam 44,7% menjadi JPY7.241 miliar. (Trading Economics)

Update Domestik
Industri pengolahan mencatatkan nilai ekspor sebesar USD111 miliar sepanjang Januari-Agustus 2021. Nilai tersebut meningkat sebesar 34,12% disbandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar USD82,76 miliar. Berdasarkan data BPS, nilai ekspor industri pengolahan pada bulan Agustus 2021 sebesar USD16,37 miliar. Nilai tersebut meningkat 20,67% dibanding bulan Juli 2021 (mom) dan melonjak 52,52% dibanding Agustus 2020 (yoy). (Antara)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 15 September 2021

Update Global
Tingkat pengangguran di Korea Selatan turun menjadi 2,8 persen pada Agustus 2021 dari 3,3 persen (mom). Tingkat pengangguran tersebut terendah sejak tahun 1999. Hal ini disebabkan oleh kenaikan jumlah lowongan pekerjaan menjadi 518 ribu pekerjaan pada bulan sebelumnya. (Trading Economics)

Update Domestik
BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD4,74 miliar pada Agustus 2021. Realisasi itu lebih tinggi dari surplus USD2,59 miliar pada Juli 2021. Hal ini disebabkan nilai ekspor naik 20,95 persen sebesar USD21,42 miliar dari USD17,71 miliar (mom). Sedangkan, Sedangkan, nilai impor mencapai US$16,68 miliar atau naik 10,35 persen dari USD15,11 miliar (mom). Secara total, akumulasi surplus neraca dagang Indonesia mencapai USD19,17 miliar pada Januari-Agustus 2021. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 14 September 2021

Update Global
Produksi manufaktur di Jepang turun 1,5 persen (m-to-m) pada Juli 2021. Penurunan tersebut terjadi karena meningkatnya kasus COVID-19 varian Delta yang membuat pemerintah memperpanjang keadaan darurat dan memperluas pembatasan ke lebih banyak prefektur. Penurunan terbesar terjadi pada produksi kendaraan bermotor, mesin listrik, peralatan informasi dan komunikasi serta bahan kimia anorganik dan organik sebesar -3,9 persen. (Trading Economics)

Update Domestik
Pemerintah menetapkan hasil penerbitan Surat Utang Negara (SUN) untuk pembiayaan SDGs sebesar Rp8,43 triliun. Transaksi ini merupakan SDG bonds konvensional pertama di Asia dengan tenor selama 12 tahun dan jatuh tempo pada 23 Maret 2034. Penerbitan SDG bonds ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk pembiayaan proyek-proyek sosial dan lingkungan hidup dalam rangka mewujudukan agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan. (Antara)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 10 September 2021

Update Global
Penjualan mobil di China turun 17,8 persen (yoy) menjadi 1,8 juta unit pada Agustus 2021. Penjualan mobil menurun selama 4 bulan berturut-turut karena kekurangan semikonduktor global yang merugikan sektor otomotif. Sementara itu, penjualan kendaraan energi terbarukan (NEV) melonjak 181,9 persen menjadi 321.000 unit. (Trading Economics)

Update Domestik
Harga jual emas PT Antam (Persero) Tbk berada di posisi Rp934 ribu per gram. Harga emas menguat Rp4.000 per gram dibanding perdagangan kemarin, yakni Rp930 ribu per gram. Senada, harga pembelian kembali (buyback) juga naik Rp3.000 per gram dari Rp821 ribu menjadi Rp824 ribu per gram. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 9 September 2021

Update Global
Tingkat inflasi tahunan China pada Agustus 2021 sebesar 0,8 persen, terendah dalam lima bulan terakhir. Beijing telah menetapkan target pertumbuhan CPI 2021 sekitar 3 persen, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yaitu sebesar 3,5 persen (Trading Economics)

Update Domestik
Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp176,92 triliun per 6 September 2021. Kredit itu diterima oleh 4,73 juta debitur. Realisasi tersebut baru mencapai 62,08 persen dari target penyaluran sebesar Rp285 triliun. Target KUR tersebut mengalami peningkatan dari semula sekitar Rp253 triliun. (CNN)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 8 September 2021

Update Global
PDB Jepang naik sebesar 1,9 persen (yoy) dan 0,50 persen (qoq) pada triwulan II 2021, dengan investasi tumbuh sebesar 2,3 persen (qoq), pengeluaran pemerintah sebsesar 1,3 persen (qoq), dan konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,9 persen (qoq). Ekspor naik sebesar 2,8 persen (qoq), dan impor naik sebesar lima persen (qoq). Selain itu, deflator PDB jepang naik ke 102,30 poin dari seratus poin pada triwulan I 2021. (Trading Economics)

Update Domestik
IMF menambah alokasi Special Drawing Rights (SDR) senilai SDR4,46 miliar atau setara dengan USD6,31 miliar kepada Indonesia. Dengan tambahan itu, cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2021 menjadi USD144,8 miliar atau bertambah sebanyak USD7,5 miliar dari akhir Juli 2021. Dengan SDR tersebut, maka kewajiban SDR Indonesia per 6 September 2021 sebesar SDR 5,569 miliar atau setara dengan USD7,927 miliar. Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan bahwa alokasi SDR untuk mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global dalam menghadapi pandemi Covid-19, membangun kepercayaan pelaku ekonomi, sekaligus memperkuat cadangan devisa global. (Antara)

Laporan Ekonomi Harian Tanggal 7 September 2021

Update Global
Pertumbuhan ekspor China meningkat di bulan Agustus. Ekspor China naik 25,6 persen yoy mencapai rekor US$ 294,32 miliar di bulan Agustus. Hal ini jauh dari perkiraan pasar sebesar 17,1 persen. Kenaikan ekspor bulan ini merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 14 bulan, dipicu oleh harga komoditas yang tinggi dan permintaan luar negeri dari US dan Eropa yang tinggi di tengah lonjakan kasus COVID-19. Adapaun produk ekspor didominasi oleh barang elektronik, produk teknologi tinggi, dan pakaian. (Trading Economics)

Update Domestik
BI Catat Cadangan Devisa RI US$ 144,8 Miliar pada Agustus 2021. Angka cadangan devisa naik 5,5 persen dari posisi akhir Juli, US$ 137,3 miliar. Peningkatan posisi cadangan devisa terutama karena tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR) sebesar 4,46 miliar SDR atau setara US$ 6,31 miliar yang diterima Indonesia dari IMF. (CNN)